Jakarta - Dugaan bahwa kematian Jaksa Umbu Lage Lozara bukan karena serangan jantung, semakin kuat. Kasus penderita serangan jantung yang meninggal dengan posisi lidah terjulur, seperti dialami Umbu, selama ini belum pernah ada."Kemungkinan itu sangat jarang terjadi," kata dokter Forensik RSCM Dr Budi Suhendar kepada
detikcom, saat ditemui di Ruang Forensik RSCM, Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/8/2005).Budi menjelaskan, selama ini Tim Forensik RSCM tidak pernah menangani kasus semacam itu. Tapi ia tak menampik kemungkinan, ciri-ciri lidah menjulur pada penderita serangan jantung bisa saja terjadi."Mungkin pada saat menahan sakit, posisi lidahnya sedang menjulur ke luar. Jadi ketika meninggal, posisi lidahnya tetap menjulur," ujarnya.Budi lalu menunjukkan foto-foto jenazah penderita jantung yang terdapat dalam data komputer RSCM. Dalam foto-foto tersebut, tidak ada satu pun jenazah yang posisi lidahnya terjulur.Ia pun membandingkan dengan foto-foto korban gantung diri ataupun yang meninggal akibat dibunuh dengan cara dijerat. Lidah para korban sebagian besar memang terjulur. "Meski tidak semuanya seperti itu. Kalaupun menjulur, lidahnya pasti mengering dan berwarna biru," jelas Budi.Saat ditanya mengenai kondisi jenazah Umbu yang mengalami luka, memar dan bekas jeratan di leher, Budi tak mau berspekulasi jika itu adalah akibat tindak kekerasan maupun pembunuhan. Ia mengaku belum melihat hasil otopsi almarhum."Saya tidak tahu. Karena yang paling penting harus ada konfirmasi dengan hasil otopsinya. Untuk melihat kemungkinan itu (serangan jantung atau dibunuh), yang paling penting adalah posisi saat almarhum ditemukan," tukasnya.Budi menilai, keterangan resmi yang menyatakan Umbu meninggal dunia akibat serangan jantung, kemungkinan didapat dari hasil visum yang dilakukan pihak RS setempat. "Mungkin saja luka-luka yang dialami terjadi akibat terjatuh saat mengalami serangan jantung. Sehingga juga menimbulkan memar," katanya.
(fab/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini