Tak ciut nyali, pemuda misterius yang duduk di sadel belakang turun dan menodongkan pistol ke wajah Kristoforus. Irwan berusaha merebut pistol itu. Namun, dari arah belakang, muncul lagi dua pengendara sepeda motor dan langsung memukulkan pistol ke kepala Irwan. "Heh, kamu! Aku tembak, aku tembak!" mereka menggertak.
Di tengah kondisi mencekam itu, Kristoforus mendorong tubuh si begal hingga terjatuh dan berlari sekuat tenaga. Irwan mengikuti di belakang dengan darah segar bercucuran dari pelipisnya. Komplotan begal itu pun masih mengejar dan menembakkan pistol ke arah trotoar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kristoforus, pembegalan itu berlangsung sangat cepat. Jalan Jakarta pada pukul 02.00 WIB sudah sangat sepi. Keduanya nekat ke luar karena terdorong rasa lapar ketika menunggui hewan kurban milik warga.
Beruntung, nyawa keduanya selamat. Sedangkan sepeda motor milik ayah Kristoforus digondol komplotan begal. "Irwan sempat dirawat jalan di Rumah Sakit Bungsu. Soalnya, pas kemarin lapor, langsung sama polisi juga divisum," ujarnya.
Selama dua bulan ini, Agustus-September, satu per satu warga Kota Bandung berjatuhan menjadi korban kebengisan begal. Begal, yang dikategorikan sebagai tindak pidana pencurian dengan kekerasan atau kejahatan jalanan, kian marak di kota berjulukan Kota Kembang itu. Korbannya harta benda hingga nyawa.
Ulasan selengkapnya dapat Anda baca di detikX edisi Kamis 6 September 2018 (zal/irw)











































