Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan mediasi tersebut merupakan usulan Menpora Imam Nahrawi. Mediasi akan dilakukan langsung Imam Nahrawi.
"Pak Menteri kemarin ada usul yang bagus, memerintahkan kepada kami, kepada saya, untuk segera mempertemukan Pak Menpora dengan Pak Roy Suryo. Jadi duduk bareng," ujar Gatot di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Gatot menyebut Imam mengedepankan jalur mediasi karena tak ingin polemik 3.226 aset barang milik negara menimbulkan kegaduhan.
"Tadi Pak Menteri mengatakan jangan sampai euforia kesuksesan, suasana kegembiraan Asian Games ini juga malah larut ke dalam isu-isu yang lain. Itu saja poinnya. Tapi kalau bisa, kita selesaikan secara baik-baik," katanya.
Usulan pertemuan antara Imam dan Roy, kata Gatot, muncul saat rapat pimpinan di Kemenpora. Saat itu Gatot selalu memberikan laporan terkini soal permasalahan aset.
"Kemudian arahan dari Pak Menteri tolong juga pertemukan saya dengan Pak Menteri. Karena Pak Imam Nahrawi welcome, dan saya yakin saya positif, dan semoga Pak Roy juga merespons apa yang ditawarkan Pak Imam Nahrawi," ujar Gatot.
Sebelumnya, Kemenpora menyurati Roy Suryo agar mengembalikan barang-barang milik negara. Total barang negara yang diminta dikembalikan sebanyak 3.226 unit.
Sementara itu, anggota III BPK Achsanul Qosasi menyebut pihaknya sudah mengirimkan list barang-barang milik negara yang harus dikembalikan Roy Suryo. Pengembalian ini harus dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan BPK di Kemenpora.
Roy Suryo, yang merasa difitnah, kaget dikirimi lampiran list barang-barang yang harus dikembalikan, mulai sendok hingga pompa air. Roy berencana mensomasi Kemenpora.
"Saya susun data, sehabis itu saya konfirmasi sekalian somasi Kemenpora," ujar pengacara Roy, Tigor Simatupang, saat dihubungi, Rabu (5/9). (mae/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini