RI-Yaman Sepakat Lawan Terorisme

RI-Yaman Sepakat Lawan Terorisme

- detikNews
Rabu, 10 Agu 2005 19:52 WIB
Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Yaman menandatangani komunike bersama. Salah satu poin kesepakatan bersama itu adalah menjalin kerjasama dunia pendidikan, ekonomi, sosial dan teknologi serta sepakat melawan segala bentuk terorisme sehingga tercipta perdamaian dunia.Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda dan Menlu Republik Yaman, Abu bakr Al-Qirbi kepada wartawan seusai acara penandatanganan pada Sidang Pertama Komisi Bersama Tingkat Menteri Indonesia-Yaman di Hotel Hyatt Jl Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, Rabu (10/8/2005).Sebelum dilakukan penandatanganan komunike bersama antar menteri luar negeri, selama dua hari mulai tanggal 8-9 Agustus 2005 dilakukan pertemuan tingkat pejabat tinggi (senior Official Meeting-SOM). Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Asia Pasifik danAfrika Departemen Luar Negeri, Herijanto Soeprapto dan delegasi Yaman dipimpin Hishama Sharaf, wakil Menteri Kerjasama Internasional Kementerian Perencanaan dan Kerjasama Internasional Republik Yaman. "Selain membicarakan masalah kerjasama ekonomi, perdagangan, pendidikan, teknologi, dan lain-lain, kita sesama negara muslim juga membicarakan masalah terorisme secara umum dan sepakat melawan segala bentuk terorisme untuk membangun perdamaian dunia," kata Hassan.Abu Bakr menambahkan, sesama negara muslim, Indonesia dan Yaman percaya ingin membangun kerjasama perdamaian dunia. Oleh karena itu suka atau tidak suka terorisme itu harus diperangi dan dilawan. Sebab Islam sebagai agama yang membawa perdamaian dan mengutamakan dialog.Ketika ditanyakan mengenai adanya tuduhan berkaitan dengan radikalisme dari para pelajar Indonesia yang belajar di Yaman, Abu Bakr mengakui tuduhan tersebut sangat tidak mengenakkan. Sebab, di Yaman banyak sekali perguruan tinggi Islam dan banyak pelajar dari Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya yang belajar agama di Yaman. Oleh karena itu agar tidak salah pilih, pemerintah Yaman terus mengontrol dan mengawasi sekolah-sekolah tersebut dan memberikan informasi kepada semua pelajar/mahasiswa yang akan studi di Yaman. "Memang ada sekolah atau perguruan tinggi yang radikal tapi juga banyak sekolah atau perguruan tinggi yang mengajarkan dengan kurikulum yang moderat di Yaman," kata Abu Bakr yang juga berminat akan mendatangkan tenaga pengajar dari Yaman untuk mengajar di Indonesia itu.Menurut Hassan, kerjasama bidang ekonomi perdagangan di antaranya sepakat meningkatkan dan mengembangkan perdagangan melalui sektor swasta dan pertukaran daftar produk terbaru, meningkatkan kerjasama bidang industri dan teknik serta memperkuat kerjasama bidang kalutan, perikanan dll. Sedangkan di bidang sosial kebudayaan dan teknologi, kedua negara sepakat membangun kerjasama bidang komunikasi informasi melalui pertukaran program televisi, radio dan film. Selain itu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan perlindungan terhadap para pekerja migran dan pelajar Indonesia di Yaman serta pengembangan kerjasama bidang transportasi udara, laut, industri otomotif, manajemen, dan lain-lain. Untuk pendidikan disepakati program peningkatan penyediaan bea siswa untuk pelajar, sarjana dan pasca sarjana bagi kedua negara. "Kita juga sepakat meningkatakan kerjasama dan mengimplementasikan nota kesepahaman bidang keagamaan yang telah ditandatangani di Sana'a tahun 2003 untuk menjamin bahwa pendidikan dan pelatihan di bidang keagamaan akan menuju ke arah yang lebih baik tentang Islam yang rahmatan lil alamin," katanya. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads