"Singapura mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018. Ini memberikan keyakinan bagi Singapura untuk mendukung Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Semoga Indonesia bisa menjadi tuan rumah pentas olahraga dunia tersebut," ungkap Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan Jin.
Hal itu dikatakan saat bertemu dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam pertemuan bilateral antara Parlemen Singapura dan Parlemen Indonesia di Singapura, Selasa (4/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tentu sama-sama menginginkan terus terjadi peningkatan hubungan kerja sama di antara kedua negara. Tidak hanya di bidang ekonomi. Kerja sama dalam pemberantasan terorisme pun harus ditingkatkan. Karena terorisme sudah menjadi ancaman global. Kita mengakui penanganan masalah terorisme di Indonesia cukup berhasil," ujar Tan.
Hal senada diungkapkan Bamsoet, yang berharap kerja sama antara Parlemen Indonesia dan Parlemen Singapura bisa lebih erat dengan mengadakan program maupun aktivitas yang dapat dilakukan secara bersama. Kegiatan saling kunjung di antara kedua parlemen juga dapat dipromosikan untuk meningkatkan hubungan antara DPR dan Parlemen Singapura.
"DPR dan Parlemen Singapura telah menjalin kerja sama yang cukup erat dalam berbagai forum. Salah satunya adalah ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA). Kerja sama dan saling dukung antara kedua parlemen juga diwujudkan dalam forum Asean Pacific Parliamentary Forum (APPF) dan Inter Parliamentary Union (IPU). Kami berharap kerja sama antar kedua parlemen dapat lebih erat lagi," kata Bamsoet.
Sementara itu, Bamsoet menyebut hubungan bilateral Indonesia dan Singapura selama ini sudah berlangsung baik dan stabil. Indonesia dan Singapura memiliki mekanisme hubungan bilateral yang solid dalam bentuk pertemuan tahunan tingkat kepala negara, pertemuan tingkat menteri dan mekanisme working groups untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
"Secara fisik geografis, kedua negara mempunyai perbatasan langsung, sehingga mendorong terwujudnya hubungan dan kerja sama di berbagai bidang. Dari segi kepentingan kawasan, Indonesia dan Singapura merupakan dua negara penting di kawasan Asia Tenggara sebagai pendiri ASEAN," ujar Bamsoet.
Tidak hanya itu, Bamsoet juga memaparkan, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Singapura telah terwujud dalam berbagai bidang. Berkat adanya komplementaritas kepentingan ekonomi kedua negara yang sangat besar, hubungan ekonomi Indonesia dan Singapura terus berkembang.
"Indonesia memiliki sumber daya alam dan mineral yang melimpah serta tersedianya tenaga kerja yang kompetitif. Sementara, Singapura mempunyai keunggulan di sektor knowledge, networking, financial resources, dan technological advance. Hal ini antara lain ditandai dengan semakin meningkatnya volume perdagangan, investasi dan pariwisata," papar Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, dalam lima tahun terakhir Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia. Total realisasi investasi Singapura di RI pada tahun 2017 mencapai USD 8,4 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 5.951 buah.
"Investasi Singapura di Indonesia pada umumnya bergerak di sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, tanaman pangan dan perkebunan, industri makanan, pertambangan serta industri mineral non-logam. Fokus investasi di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah," terang Bamsoet.
Ketua Badan Bela Negara FKPPI ini menguraikan, Indonesia dan Singapura juga merupakan mitra strategis di bidang perdagangan total mencapai USD 29,6 miliar pada tahun 2017, menjadikan Singapura mitra dagang terbesar ketiga bagi Indonesia.
Di bidang pariwisata, pada tahun 2017 jumlah turis dari Singapura ke Indonesia menempati peringkat kedua dengan jumlah 1.582.400 dan wisatawan Indonesia ke Singapura berjumlah 2.890.000.
"Kami ingin melihat hubungan yang lebih erat lagi antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Singapura di tahun-tahun mendatang. Sehingga, kerja sama di berbagai bidang antara kedua negara bisa ditingkat lebih signifikan," ungkap Bamsoet.
Bamsoet didampingi oleh Muslim Ayub (Fraksi PAN), Adies Kadir (Fraksi Partai Golkar), Mukhammad Misbakhun (Fraksi Partai Golkar), Masinton Pasaribu (Fraksi PDI Perjuangan), dan Nasir Djamil (Fraksi PKS). (ega/ega)