"Bagus, kita itu harus membangun kompetisi yang beradab, tidak provokatif. Kita ini kan semua sudah tahu yang akan berkontestasi adalah Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf. Ya sudah hashtag-nya di sekitar itu saja," kata Arsul kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).
"Boleh 2019PrabowoPresiden atau 2019Jokowiduaperiode, ya sudah, itu saja. Jadi tidak menimbulkan ketegangan-ketegangan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekjen PPP itu menilai, jika ada konflik masyarakat karena hashtag 2019GantiPresiden, sulit diselesaikan, berbeda dengan konflik antarparpol. Arsul mencontohkan saat Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyinggung mengenai IQ komunal timses Jokowi.
"Contoh ketika Pak Mardani bilang IQ 80, kemudian saya tanggapi, ya sudah, selesai di situ, karena tiap hari ketemu kalau parpol, entah di DPR, DPRD. Kalau relawan, bagaimana mau ketemunya?" kata Arsul.
Selain itu, Arsul menekankan penggunaan hashtag 2019GantiPresiden tidak melanggar hukum. Namun, yang menjadi masalah, lanjutnya, hashtag itu berubah menjadi forum dan dalam forum itu menyebarkan fitnah maupun hoax sehingga mengakibatkan perpecahan.
"Tapi kan hashtag itu tidak hanya dipasang, itu dioperasionalkan dalam bentuk pertemuan atau forum yang ada konsentrasi massa. Begitu ada konsentrasi massa, kemudian ada yang menolak, kemudian dalam konsentrasi massa itu ada pembicaraan hate speech, ujaran kebencian, fitnah, hoax, itu kan problemnya. Masalahnya bukan di hashtag, tapi di forum itu," kata Asrul.
Baca juga: Penolakan '2019 Ganti Presiden' Berlanjut |
Sebelumnya, Gerindra menginisiasi hashtag 2019PrabowoPresiden yang dimaksudkan untuk mempertegas hashtag 2019GantiPresiden. Gerindra ingin suasana sejuk.
"Ini merupakan upaya kami untuk menyejukkan suasana di kalangan masyarakat. Kami mencoba mempertegas esensi dari gerakan hashtag 2019GantiPresiden," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan, Selasa (28/8).
#2019GantiPresiden Jadi #2019Prabowo Presiden, Simak Videonya:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini