Pantauan detikcom, Selasa (4/9/2018), karangan bunga itu terpasang di depan gedung Promoter Polda Metro. Beragam ucapan disampaikan oleh warga lewat karang bunga tersebut.
"Terima kasih Kapolda Metro Jaya atas diberantasnya premanisme di wilayah kami. Tono, Fairi, dan Mario. Warga 1.000 Ruko Jakbar," demikian tulisan di karangan bunga tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Warga mengatakan penangkapan itu juga sebagai upaya membebaskan mereka dari bentuk kezaliman.
"Kapolda Metro Jaya DKI telah memerdekakan kami dari kezaliman. BP Fords-Warga 1.000 ruko yang tertindas premanisme puluhan tahun," bunyi tulisan di karangan bunga yang lain.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan karangan bunga itu merupakan bentuk terima kasih warga atas keberhasilan polisi dalam memberantas preman.
"Ungkapan rasa terima kasih masyarakat kepada Polda Metro atas pemberantasan preman selama ini. Masyarakat bersukacita dan bangga punya polisi," ujar dia.
Sebelumnya, Polres Jakarta Barat menangkap para preman yang kerap memalak di ruko di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (24/8) siang. Polisi turun ke lapangan setelah mendapatkan laporan dari warga sekitar.
![]() |
Sementara itu, Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan aksi premanisme di Ruko 1.000 Taman Palem, Cengkareng, ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Para pelaku berkedok sebagai sekuriti meminta uang kepada pemilik ruko dengan cara memaksa.
"Kejadian di ruko Cengkareng ini sudah lama terjadi. Dari hasil penyelidikan kami, korbannya sangat banyak," kata Hengki.
Hengki mengatakan premanisme di lokasi baru terungkap karena para korban takut melapor. Padahal aksi ini dirasakan warga sudah cukup lama.
"Terkadang terbentur karena masyarakat enggan melapor adanya tindakan premanisme ini karena takut terancam namun mereka resah (fear of crime). Ini namanya fenomena silent sound atau suara senyap," lanjut Hengki.
Oleh karena itu, Polres Jakarta Barat berkomitmen memberantas aksi premanisme. Ia meminta masyarakat tidak takut melapor bila diperas preman.
"Fenomena ini tidak boleh terjadi lagi. Karena itu, kami imbau, apabila ada tindakan seperti ini, masyarakat melapor kepada pihak kepolisian, karena pada dasarnya polisi tidak dapat bekerja sendiri tanpa bantuan masyarakat," tutur Hengki.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini