"Kita kan itu dilas dulu biar kuat. Tapi penanganan memang tidak bisa sesegera mungkin, karena pekerjaan di ruang publik," ucap Kepala Seksi Pemeliharaan Simpang dan Jalan Tak Sebidang, Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Ahmad Sapii, saat dihubungi, Selasa (4/8/2018).
Sapii mengatakan pengerjaan itu butuh kehati-hatian. Paling cepat, proses pengerjaan dilakukan lima hari atau lebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara perbaikan dengan menggunakan alat berat dilakukan pada tengah malam. Hal ini mengingat kondisi lalu lintas di lokasi yang cukup padat.
"Mulai pukul 22.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Memang, kendala lalu lintas pukul 22.00 WIB baru sepi," ucap Sapii.
Untuk saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memasang penyanggah balok baja pada pilar atau kolom JPO yang miring. Upaya itu untuk mengamankan JPO agar tidak roboh.
"Tadi malam supaya JPO itu aman dulu. Struktur masuk kuat, aman. Tapi lebih diperkuat lagi dengan stud (penyanggah), agar JPO tetap aman. Tapi memang belum bisa dilewati," kata Sapii.
Sapii menjelaskan, tim sedang berada di lokasi untuk menganalisis hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki. Kemungkinan, akan ada beberapa material JPO yang akan diganti.
"Hari ini, tim penanganan JPO ada di lapangkan juga. Untuk analisa lebih lanjut, dan menyiapkan material yang diperlukan, metode kerja. Supaya JPO seperti semua. Misal material apa saja yang perlu diganti. Itu harus analisa benar itu," ucap Sapii.
Sebelumnya, JPO di depan Samsat Jakbar hampir roboh karena ditabrak truk pada Minggu (2/9) dini hari. Sampai saat ini, JPO di atas jalur dari Cengkareng ke arah Grogol tidak bisa digunakan. (aik/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini