Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto menyebut gelaran tari massal ini untuk mentradisikan budaya nasional. Juga untuk kesehatan jasmani dan rohani.
"Ini juga untuk memecahkan target rekor Muri. Dengan capaian hasil dengan jumlah 346 ribu penari yang tersebar di seluruh Nusantara, ini dijadikan rekor dunia Muri," kata Benny sembari menjelaskan hasil video confrence dengan Panglima TNI di lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar, Selasa (4/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangdam Udayana juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat, terutama yang menjadi korban gempa Lombok. Meskipun saat ini sedang berduka akibat gempa bumi, ia mendapat laporan dari komandan Korem setempat bahwa masyarakat yang ada di titik kumpul pengungsian juga ikut bergembira dengan mengikuti tari massal ini.
"Laporan yang kami terima, ada 2.300-an masyarakat bersama prajurit TNI yang ada di beberapa titik pengungsian mengikuti acara ini. Tentu saja ini bagian dari sasaran menghilangkan trauma gempa dan jadi bagian trauma healing kita," terangnya.
Sedangkan di Nusa Tenggara Timur, ada 6.137 orang yang dilaporkan oleh komandan Korem setempat juga tidak kalah heboh. Massa tersebut terdiri atas anggota TNI-Polri dan masyarakat, sama seperti yang ada di Bali.
Sementara itu, sedikitnya 11 ribu personel gabungan TNI-Polri dan warga ikut serta dalam pemecahan rekor Muri tari Gemu Famire di Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar, Mandai, Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dalam rangka HUT TNI yang ke-73.
Kegiatan ini diawali dengan telekonferensi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang secara langsung memberikan aba-aba kepada seluruh peserta di seluruh Indonesia untuk serentak melaksanakan tari Gemu Famire selama 10 menit.
"Tadi kita mulai tepat pukul 08.00 Wita. Total peserta di wilayah Kodam XIV Hasanuddin ini mencapai 23 ribu orang. Nah, khusus di Lanud ini ditargetkan hanya 10 ribu. Tapi, setelah kita hitung, yang datang ini totalnya mencapai 11.315 orang," kata Kasdam XIV Hasanuddin Brigjen Budi Sulistyo, Selasa (4/9/2018).
Khusus di wilayah Kodam XIV Hasanuddin, senam ini juga diikuti oleh personel TNI-Polri di beberapa daerah lainnya, seperti di Kabupaten Bone, Sulsel; Kabupaten Mamuju, Sulbar; dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Pesertanya ini dari semua unsur TNI, baik Darat, Udara, maupun Laut. Kita libatkan juga dari jajaran polda dan dari pemerintah daerah serta pelajar SMA. Persiapannya ini cukup lama ya, sekitar satu bulan mulai latihan sampai tempat pelaksanaan," lanjutnya.
Kegiatan ini pun semakin menarik saat para instruktur yang memandu senam ini merupakan personel TNI-Polri yang cantik-cantik. Salah satunya Letda Teknik Dea Hastika. Perwira TNI Angkatan Udara ini dengan lihai memandu ribuan peserta yang telah berbaris rapi di landas pacu pesawat tempur Lanud Hasanuddin.
"Kalau latihan sih iya, kami memang setiap Sabtu-Minggu menyempatkan diri latihan senam Maumere bersama. Menurut saya, kegiatan ini sungguh luar biasa karena, selain mengangkat citra TNI di masyarakat, ini juga sebagai ajang silaturahmi sesama prajurit TNI-Polri," kata Letda Dea Hastika.
Setelah senam bersama, kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan acara hiburan dengan penampilan band dari Polri dan TNI, DJ performance, dan atraksi bela diri prajurit TNI AU.
Adapun di Gorontalo, ribuan orang memadati lapangan sepakbola Pemerintah Kota Gorontalo.
"Awalnya kami menyiapkan 4.000 orang yang akan menari tari Gemu Famire ini. Tapi ternyata kami ketambahan siswa dan lapisan masyarakat, mulai komunitas ojek hingga para anggota Polri. Jadi kami hitung ada sekitar 7.000 yang mau berpartisipasi dalam kegiatan pagi ini," ucap ketua panitia Letkol Laut (P) Tonny Sundah, Selasa (4/9/2018).
Dia menyatakan perlu dua minggu untuk melakukan persiapan pemecahan rekor Muri ini yang diikuti seluruh prajurit TNI, baik Angkatan Laut, Udara, maupun Darat bersama keluarganya.
"Bersyukur, target kami terlampaui. Semua berkat dukungan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan terlebih masyarakat yang ikut serta," lanjut Tonny.
Sementara itu, Komandan Korem 133 Nani Wartabone Kolonel Czi Arnold A Ritiawu menyatakan kegiatan pemecahan ekor Muri diikuti serentak prajurit dan masyarakat di seluruh Indonesia.
"Ini juga bagian untuk memperingati ulangan tahun TNI. Kami TNI dan masyarakat tetap bersatu. Itu bisa terlihat dengan penampilan tari atau goyang Gemu Famire," lanjut Arnold. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini