Ini Pencipta Lagu Gemu Famire yang Ternyata Guru SMK di NTT

Ini Pencipta Lagu Gemu Famire yang Ternyata Guru SMK di NTT

Ibnu Hariyanto - detikNews
Selasa, 04 Sep 2018 10:10 WIB
Ini Frans Kornelius, pencipta lagu Gemu Famire atau yang juga dikenal Maumere (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)
Jakarta - Jajaran TNI dan Polri berhasil memecahkan rekor MURI tari Gemu Famire dengan peserta terbanyak di Mabes TNI, Cilangkap. Pencipta lagu Gemu Famire, Frans Kornelius dihadirkan dalam acara pemecahan rekor itu.

Frans yang sehari-hari bekerja sebagai guru seni budaya di SMK Yohanes 23, Maumere, Flores, itu merasa bangga karena lagu ciptaannya bisa dikenal oleh masyarakat luas dan dipakai untuk memecahkan rekor MURI. Frans mengaku menciptakan lagu Gemu Famire pada 2011.

"Jadi, yang pertama lagu ini saya ciptakan, saya buat pada tahun 2011, bulan Mei dirilis. Kemudian mulai memasyarakat itu sekitar tahun 2012, kemudian mulai meluas di tahun 2014 hingga sekarang," kata Frans saat ditemui usai pemecahan rekor MURI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Frans yang hadir dengan berpakaian loreng khas TNI menyanyikan lagu ciptaannya saat pemecahan rekor MURI. Frans bercerita, awal pembuatan lagu Gemu Famire atau juga dikenal dengan joget Maumere karena keinginannya memberikan oleh-oleh sebuah lagu yang mudah diingat ketika orang yang datang ke Maumere.

"Inspirasinya itu sebenarnya, jujur saja, waktu saya buat saya membayangkan bahwa lagu ini untuk oleh-oleh semua tamu atau masyarakat, siapa saja yang datang ke Maumere. Mereka boleh mendengar lagu ini dan mereka boleh menjadikan ini oleh-oleh," papar Frans.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama jajaran TNI dan Polri pecahkan rekor MURI tari Maumere dengan peserta terbanyakPanglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama jajaran TNI dan Polri pecahkan rekor MURI tari Maumere dengan peserta terbanyak (Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom)

"Jadi, memang fokusnya saya waktu itu, saya harus buat suatu lagu yang kalau orang datang, mereka dengar, mereka ingat, mereka senang dan mereka akan pulang membawa ini," imbuhnya.


Menurutnya, makna lagu tersebut yakni untuk bergembira. Untuk tarian putar ke kiri dan ke kanan juga sebagai bentuk kegembiraan.

"Sehingga jadilah seperti itu. Jadi, Gemu Famire kalau makna keseluruhan sebenarnya untuk bergembira karena ada menari putar ke kiri dan putar ke kanan," ujarnya

Frans juga tak lupa memasukkan beberapa kearifan lokal Maumere dalam lagu ciptanya tersebut. Salah satunya adalah cara guru-guru di Maumere ketika mengajarkan notasi nada.


"Fa, mi, re itu not. Gemu itu memasukkan ke dalam mulut. Sebenarnya maknanya, sebenarnya ini diambil cara belajar notasi di sekolah pada zaman dulu, pada zaman nenek moyang. Kemudian saya pikir ini sebenarnya suatu kearifan yang sederhana tetapi kalau diteruskan bagus," terang dia.

Sekali lagi, Frans merasa bangga dan berterima kasih atas apresiasi yang diberikan kepadanya. Terlebih, pemecahan rekor MURI joget Maumere dengan peserta terbanyak tersebut bertepatan dengan kelahiran anaknya di Maumere.

"Ini kado yang sangat berharga yang sangat tidak bisa dihitung nilainya, sangat berharga dan luar biasa sekali," ungkap dia. (ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads