Korban Kebakaran Tewas dalam Posisi Berlari & Memeluk Anak
Rabu, 10 Agu 2005 13:13 WIB
Jakarta - Kebakaran hebat di sebuah rumah mewah di Tanjung Duren, Jakarta Barat, menyisakan duka mendalam bagi keluarga Toni Wijaya yang masih tersisa. Apalagi kondisi para korban sangatlah mengenaskan.Mantri Forensik RSCM Bambang Hadi Purwanto mengungkapkan, para keluarga Toni Wijaya tewas terpanggang hidup-hidup dalam kondisi yang beragam."Ada yang tertelungkup, ada yang sedang memeluk dua anak, dan ada juga yang dalam posisi berlari," papar Bambang yang mengotopsi para korban pada wartawan di Ruang Jenazah RSCM, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2005).Kesembilan korban itu dibawa ke RSCM pada pukul 08.00 WIB. Saat ini semua jenazah ditutupi dengan kain putih. Beberapa di antaranya dimasukkan peti. Ada peti yang diisi dua jenazah.Rumah yang terbakar adalah rumah elit milik penguasaha penyewaaan kapal tongkang Toni Wijaya. Rumah dua lantai yang berpagar cukup tinggi ini terletak di Jalan Hadiah Ujung RT 03 RW 11 No. 17, Tanjung Duren, Jakarta Barat.Rumah itu saat musibah terjadi pada Rabu subuh, dihuni oleh 9 orang. Mereka adalah Toni Wijaya alias Amao (40), istrinya yang bernama Marliance alias Cencen, dua anak pasangan ini yaitu Kevin (6) dan Eben (5).Lalu juga ada adik Cencen bernama Pingping, adik Toni Wijaya bernama Akiat alias Anton dan istri Akiat, Ellen. Akiat dan Ellen berasal dari Palembang. Anak pasangan ini juga turut jadi korban yaitu Stefani dan Anneke (18).
(nrl/)