"Emak-emak itu harus kita hormati. Karena di merekalah ada surga. Makanya kami tidak mempolitisasi emak-emak," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate, Senin (3/9/2018).
Johnny mengatakan emak-emak ditempatkan koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin di posisi terhormat. Dia menyebut, tak akan menurunkan emak-emak untuk berdemo di jalan.
Johnny pun mengaku tak takut dengan aksi demo emak-emak itu. Menurut dia, juga ada emak-emak dan kaum perempuan pendukung Jokowi yang terhimpun dalam Super Jokowi (Suara Perempuan untuk Joko Widodo-Ma'ruf Amin).
"Emak-emak di Indonesia ini lebih dari setengah pemilih. Kalau itu emak-emak yang minta Jokowi mundur, ada juga Super Jokowi yang minta supaya jangan sampai Jokowi tidak melanjutkan program-programnya," tegas dia.
Barisan Emak-emak Militan (BEM) berdemo di depan kantor KPU. Emak-emak ini menuntut Joko Widodo mundur dari jabatan presiden karena akan kembali maju pada pilpres.
Pantauan di depan kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (3/9), emak-emak ini serempak mengenakan kerudung merah. Ada sekitar 30 emak-emak yang ikut demo itu.
"Presiden harus mundur karena sudah jadi capres. Mundur lebih terhormat, lebih menyelamatkan demokrasi," ujar koordinator aksi Tri Erniyanti dalam orasinya. (tsa/gbr)