"Kita harapkan Kirab Pemuda 2018 lebih baik, lebih produktif, lebih berdampak luas kepada anak muda di tanah air dan mereka tidak lagi ditempatkan di hotel-hotel tapi di kampung-kampung rumah penduduk agar mereka bisa berbaur dan beradptasi sekaligus menjadi keluarga baru dari penduduk setempat," ucap Imam dalam keterangan tertulis, Senin (3/9/2018).
Baca juga: Pengukuhan Peserta Kirab Pemuda 2018 |
Hal tersebut ia sampaikan usai menjadi Pembina Apel Pengukuhan dan Pelepasan yang diselenggarakan di Halaman Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (2/9) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
98 peserta Kirab Pemuda 2018 tersebut beranggotakan anak muda terbaik berdasarkan seleksi ketat untuk mewakili provinsi masing-masing (2x34 privinsi), dan berdasarkan unsur Organisasi Kepemudaan (2x10 OKP), serta ditambah 10 orang tim pendamping yang terdiri dari alumni, tenaga kesehatan, dan TNI.
Kirab Pemuda memiliki nilai strategis demi masa depan bangsa dengan tujuan utama untuk meningkatkan persatuan dan patriotisme pemuda yang selaras dengan Bhinneka Tunggal Ika. Kirab Pemuda juga bertujuan untuk mempromosikan kreativitas sebagai bagian dari upaya untuk memberdayakan potensi pemuda dan mendorong optimalisasi potensi daerah melalui peran pemuda.
"Mereka ini menjadi juru bicara kita selama 73 hari. Bagaimana mengampanyekan perang melawan narkoba, korupsi, radikalisme, terorisme. Merekalah nanti yang terus membumikan Pancasila sehingga setiap saat tentu harus kita pantau sejauh mana efeknya di tengah-tengah masyarakat. Ini tidak sekedar yang penting program jalan, mereka betul-betul menjadi corong perubahan dan corong optimisme bagi masa depan Indonesia," Jelas Imam.
Sementara itu, teknis pelaksanaan perjalanan untuk mengenal lebih dekat tanah air ini akan menempuh 34 provinsi dan 100 kabupaten/kota yang dibagi menjadi dua zona.
Zona I berangkat dari Provinsi NAD, kemudian berlanjut ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepri, Jambi, Babel, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Banten, dan DKI Jakarta.
Zona II mulai dari Provinsi Papua, bersambung ke Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Zona I akan dimulai pada 5 September dari Sabang dan Zona II dimulai pada 7 September dari Merauke dan akan bertemu kembali pada 15 November 2018 di Jakarta.
Sementara itu, Apel Pengukuhan dan Pelepasan ini turut dihadiri oleh Deputi Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, Sesdep Pemberdayaan Pemuda Eka Sukmawijaya, Sesdep Pengembangan Pemuda Amar Ahmad, Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda Djunaedi, Kepala PP-PON Suryati, para pembina dari TNI, panitia, dan perwakilan alumni Kirab Pemuda 2017.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini