Timses Belum Rampung, Sandiaga Ibaratkan Lari Maraton

Timses Belum Rampung, Sandiaga Ibaratkan Lari Maraton

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Minggu, 02 Sep 2018 10:09 WIB
Sandiaga Uno (Foto: Twitter Sandiaga Uno)
Jakarta - Tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum rampung hingga awal bulan September ini. Sandi menyebut pembentukan tim pemenangan tak perlu terburu-buru agar proses konsolidasi politik berjalan dengan baik.

"Kita nggak terburu-buru. Karena kita ingin semuanya terkonsolidasi tapi sudah terbentuk direktorat-direktoratnya. Sudah terbentuk kerangka dari tim itu sendiri. Kita harapkan ini bisa langsung bekerja karena prosesnya kan tujuh bulan ke depan. Panjang. Ini maraton. Ini lari maraton bukan lari sprint. Kalau Pilpres 2014 kan lari sprint. Kalau ini lari maraton. Kita mesti atur phase, atur napas, jangan lupa minum. Infused water. Dehidarasi harus bagus atur," ujar Sandi di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandi menjelaskan, tim pemenangan akan diumumkan secara resmi setelah pertemuan antar sekjen partai koalisi dan kesepakatan antar pimpinan parpol. Saat ini para parpol koalisi telah menyepakati kerangka dasar tim pemenangan tersebut.

"Tadi saya sudah sampaikan akan menunggu rapat kesekjenan dan nanti tentunya diajukan ke pimpinan parpol, pak SBY, pak Salim Segaf, pak Zul dam pak Prabowo sendiri," jelasnya.

Selain itu, Sandi juga berencana untuk datang ke kegiatan kampanye setiap parpol pendukung. Dia juga telah meminta izin kepada Prabowo terkait hal tersebut.

"Ya pembagiannya akan nanti diserahkan kepada tim pemenangan, tapi ada harapan dari masing-masing partai untuk berkonsentrasi di dapil-dapilnya dan Mas Eddy sudah menyampaikan ke saya, Pak Prabowo sudah menyetujui saya untuk, karena saya bukan lagi milik Gerindra, saya sudah bagian dari koalisi, jadi saya harus berbagi. Dan pertama yang mengajukan itu teman-teman dari PAN, PKS, dan Pak Prabowo sudah memberikan lampu hijau," ujarnya.





Sandiaga juga bicara soal tokoh-tokoh ekonomi dalam timses. Hal ini dia sampaikan saat ditanya tentang politikus Partai Demokrat, Deddy Mizwar yang merapat ke Timses Jokowi.

"Kita ingin substansinya ekonomi ya. Jadi kita ingin tokoh-tokoh ekonomi yang banyak berbicara dan memberikan satu pemahaman tentang masalah ekonomi khususnya masalah pekerjaan yang kita hadapi, masalah harga-harga. Ada kekhawatiran dengan dolar yang meningkat secara tajam ini akan ada dampaknya terhadap harga-harga bahan pokok dan biaya hidup," kata Sandi.

Sandi kemudian bicara soal sosok mantan Menko Ekonomi Kwik Kwian Gie. Menurut dia, ekonom senior tersebut banyak memberikan masukan terhadap tim pemenangan.

"Pak Kwik terus memberikan informasi sebagai narasumber. Pak Kwik sudah 80 lebih, pak Kwik juga ada keterbatasan. Jadi beliau menyampaikan kepada saya. Saya akan memberikan informasi. Tapi kalau aktif secara full time tidak akan mungkin," ujarnya.



Menurut Sandi, Kwik merupakan sosok ekonom yang kritis. Namun, sambung Sandi, mantan Menko Ekonomi era Presiden Gus Dur itu tak akan masuk dalam struktur tim pemenangan.

"Pak Kwik juga tokoh yang dihormati. Jadi dia kita tentunya apresiasi yang luar biasa untuk pak Kwik. Beliau kritis dan beliau bicara tentang ekonomi kerakyatan. Jadi itu cocok dengan narasi untuk kita membuka kesempatan kepada rakyat untuk ikut dalam pembangunan ekonomi kita, membuka lapangan kerja dan menghadirkan harga-harga yang terjangkau," imbuhnya.
Halaman 2 dari 2
(knv/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads