"Saya tidak mendukung dia karena dia kakak saya, bukan itu. Kan di Indonesia banyak contoh kakak dan adik tidak cocok," kata Hashim dalam sambutannya di acara bedah buku Prabowo, 'Paradoks Indonesia', di Hotel Sahid Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Hashim mengaku mengetahui visi Prabowo membangun Indonesia pada 2006. Dia menuturkan saat itu Prabowo sudah memikirkan bagaimana membangun Indonesia dengan mengutamakan perbaikan gizi bagi anak-anak di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra ini mengatakan gizi bagi anak-anak sangatlah penting. Bila tidak segera teratasi, menurut Hashim, hal itu akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
"Gizi ini masalah besar, masa depan bangsa Indonesia kalau tidak diatasi segera mungkin 30 persen stunting growth. Bayangkan anak-anak Indonesia nanti tidak mampu bekerja," ujar Hashim.
Hashim kemudian menyinggung Prabowo yang pernah menyebut Indonesia akan bubar bila persoalan ekonomi tak teratasi. Menurutnya, hal tersebut sudah terbukti terjadi di Uni Soviet.
"Saya saksikan sendiri akhir tahun namanya Uni Soviet punya tentara, nuklir, bom, angkatan laut hebat. Uni Soviet bubar tanpa perang," jelas Hashim.
Tonton juga 'Sayembara Foto Pelukan Ala Jokowi-Prabowo':
(fdu/nvl)