"Sebaiknya #2019gantipresiden jangan dimunculkan dalam bentuk apa pun pada saat ibadah haji. Bisa menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan ekses yang lebih serius," ujar Dradjad kepada detikcom, Jumat (31/8/2018).
Drajad meminta agar gerakan #2019GantiPresiden tetap fokus sebagai bagian dari pesta demokrasi. Tak perlu masuk pelaksanaan ibadah haji ataupun ibadah agama lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus saja menjadikan ini sebagai bagian dari pesta demokrasi. Apakah yang menyebarkan itu pihak yang pro atau yang anti, saya tidak tahu. Masing-masing mempunyai motif," katanya.
Namun, di sisi lain, ia juga meminta aparat penegak hukum tidak bertindak berlebihan dalam menyikapi gerakan tersebut. Misalnya dengan penghadangan atau pembubaran di Pekanbaru dan Surabaya.
"Jadikan ini sebagai pesta yang meriah, yang happy. Misalnya, di Surabaya hari ini pesta #2019gantipresiden. Besok pesta #2019tidakgantipresiden. Tidak perlu pakai kekerasan apa pun. Tagar ditandingi dengan tagar. Debat ditandingi debat. Santai-santai sajalah," tutur Dradjad.
"Saya yakin kedua pihak cukup matang untuk menjadikan ini pesta yang happy-happy," lanjutnya.
Di media sosial, beredar foto kardus berisi air zamzam dengan tulisan '#2019GantiPresiden' tengah dibagikan kepada jemaah haji asal Indonesia. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sedang mengusut kejadian di foto itu.
"Terkait dengan viral zamzam berlogo itu, kami mendapatkan informasi yang sama. Kami sedang mengumpulkan informasi dari berbagai pihak," ujar Pengendali Teknis PPIH Arab Saudi Mastuki kepada detikcom, Kamis (30/8). (mae/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini