Sempat Hilang, 9 Pendaki Gunung Latimojong Akhirnya Ditemukan
Rabu, 10 Agu 2005 00:09 WIB
Makassar - Setelah sempat dinyatakan hilang selama lima hari, 9 mahasiswa yang melakukan pendakian di Gunung Latimojong akhirnya ditemukan. 9 mahasiswa ini pun hari ini telah kembali ke Makassar, Selasa (09/08/2005)."Tim rescue berangkat pada hari Minggu ini, karena kami dapat laporan dari teman-temannya pada hari itu juga (Minggu)," ujar Irwan ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Search and Rescue (SAR) Universitas Hasanuddin (Unhas), di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unhas, Makassar.Para mahasiswa ini adalah pencinta alam yang tergabung dalam dua kelompok yang berbeda. 4 orang adalah anggota Kelompok Pencinta Alam Sulsel (Kompas) Antang yakni Irsan, Ahmad, Irwan, dan Ichal. Dan 5 orang adalah mahasiswa asal Sekolah Tinggi Bahasa (Stiba) Malang, Jawa Timur, yakni: Imed, Kotek, Ana, Rosi, dan Nia.Semuanya berangkat dari Makassar 27 Juli lalu. Melalui jalur Enrekang, mereka mendaki menuju Rante Mario, puncak gunung Latimojong. Setelah berhasil bermalam tiga hari di Rante Mario, para mahasiswa ini pun memutuskan pulang melalui jalur yang berbeda, yang jarang ditempuh oleh pendaki lain; yakni melalui Buntu Ninimori, salah satu puncak gunung yang lain, dan tembus ke Dusun Gamaru, yang menhubungkan langsung dengan kota Palopo.Namun, melewati jalur itu tak mudah. Rumitnya jalur dengan tebing yang terjal membuat para pendaki ini kehilangan arah alias tersesat. 9 Mahasiswa ini dinyatakan hilang sejak tanggal 31 Juli. namun kawan-kawannya yang berada di Makassar mengetahui kehilangan para mahasiswa ini setelah Minggu, tanggal 7 Agusutus lalu. Belakangan diketahui, kesembilannya sempat kehabisan makanan dua hari semenjak kehilangan mereka. "Mereka survive karena makan tumbuhan pakis," terang Irwan. Bahkan, salah satu diantaranya sakit. Ana, mengalami panas tinggi.Para mahasiswa ini selamat setelah mencapai salah satu pungung pegunungan, yang didekatnya ada sungai. "Disana, tiba-tiba ada sinyal. Salah satunya langsung menelpon temannya di Makassar. Makanya, kita tahu setelah hari Minggu itu," jelas Irwan. Dengan panduan lewat telpon seluler, para mahasiswa ini akhirnya berhasil menemukan rumah penduduk. Mereka akhirnya terselamatkan.
(ism/)