Kementerian Agama (Kemenag) sudah memastikan bahwa jemaah yang menerima air zamzam dengan stiker #2019GantiPresiden itu adalah jemaah furoda atau jemaah non kuota resmi dari pemerintah. Jemaah nonkuota ini merupakan jemaah di luar 204 ribu jemaah reguler yang ditangani Kemenag dan di luar 17 ribu jemaah haji khusus yang diurus biro penyelenggara haji khusus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembagian air zamzam berstiker #2019GantiPresiden itu terjadi di Terminal Internasional Bandara King Abdulaziz Jeddah. Lokasi bandara itu letaknya sekitar satu kilometer sebelah selatan Terminal Haji Bandara King Abdulaziz Jeddah
"Jadi berdasarkan informasi bidang pengawasan PIHK bahwa zamzam yang ditempeli stiker tagar adalah jamaah haji nonkuota. Ditemukan pada Senin (27/8), kemungkinan inisiatif agen travel tempeli kemasan," kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara Arsyad Hidayat, Kamis (30/8/2018).
Pembagian itu dilakukan di Terminal Internasional kepada jamaah furodah oleh seseorang yang membawa paket-paket zamzam menggunakan troli. Paket zamzam yang dibagikan sebenarnya sama dengan yang biasa dijual konter-konter di bandara-bandara Madinah dan Jeddah, bedanya yaitu ada stiker #2019GantiPresiden.
Air zamzam dengan volume lima liter itu dimasukkan dalam wadah plastik dan dibungkus lagi dengan karton berwarna putih bersegel resmi Kerajaan Saudi dan dihargai 7,5 riyal Arab Saudi. Jemaah haji negara lain ataupun jamaah penerbangan nonhaji bisa membeli maksimal dua paket itu untuk dibawa ke negara masing-masing. Sementara untuk jamaah kuota reguler Indonesia, bisa tetap membeli tapi percuma saja karena nantinya akan diminta petugas maskapai meninggalkan barang itu di bandara.
Kabid Pengawasan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) PPIH Arab Saudi, Widodo Mulyo mengatakan saat petugas tiba di lokasi, pembagian air zamzam sudah selesai. Jemaah haji yang menerima air zamzam itu juga sudah terbang.
"Siapa yang menempeli juga kita belum menemukan," kata Mulyo.
Wakil Ketua Komisi VIII dari Gerindra Sodik Mudjahid curiga bahwa atribut #2019GantiPresiden tersebut diciptakan oleh pihak lain. Dia meyakini itu bukan dibuat oleh gerakan #2019GantiPresiden.
"Saya meragukan itu adalah kebijakan murni dari gerakan #2019GantiPresiden. Saya sudah melakukan konfirmasi kepada tokoh-tokoh di tim tersebut. Saya Khawatir ini dibuat oleh pihak ketiga untuk membangun konflik di saat haji atau mendeskreditkan kelompok tertentu," kata Sodik kepada detikcom, Kamis (30/8/2018).
Satu misteri tersisa dari foto viral ini yaitu siapa pihak yang menempeli stiker #2019GantiPresiden di kardus zamzam? (imk/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini