"Pada waktu Olimpiade Beijing 2006, terpaksa semua pabrik-pabrik di sekitar Beijing ditutup karena mereka pakai batubara," kata JK di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (29/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita alhamdulillah bikin Asian Games tidak perlu menutup pabrik karena masih kita energi masih cukup, dan tidak selalu semuanya kotor," ujarnya.
Untuk itu pemerintah terus mendorong energi dengan pembaharuan yang sesuai. Untuk itu pemerintah menargetkan hanya 45 persen penggunaan batubara sebagai energi mulai tahun 2025. Disusul energi dari gas bumi, dan 23 persen energi terbarukan.
"Tahun 2025 itu kira-kira pembangkit listrik kita sudah mencapai 100 ribu megawatt, berarti 23 persen itu adalah 23 ribu megawatt harus dicapai (dari energi terbarukan)sekarang baru 9 ribu megawatt," jelasnya.
"Jadi dalam waktu 7 tahun, kita butuh 14 ribu megawatt renewable energy (energi terbarukan). Artinya tiap tahun dibutuhkan minimum persetujuannya 2 ribu megawatt per tahun sampai dengan 2025," imbuhnya.
Menurut JK, jika pemerintah tidak dapat memenuhi 2 ribu megawatt listrik dari energi terbarukan pertahunnya hingga tahun 2025, maka pemerintah melanggar undang-undang peraturan pemerintah terkait pembaharuan energi.
"Bukan hanya melanggar peraturan, tapi di Jawa ini akan kotor karena dengan menambah terus fosil (energi dari minyak bumi), menambah terus batu bara walaupun supercritical atau super extra critical tetap aja tentu batu bara itu mempunyai suatu sistem itu," tuturnya.
Simak Juga 'Adem! Prabowo, JK, dan Mega Kompak Tonton Silat Asian Games':
(nvl/rvk)











































