Soal Insiden di Venue Voli GBK, Mulfachri: Inasgoc Tak Cakap!

Soal Insiden di Venue Voli GBK, Mulfachri: Inasgoc Tak Cakap!

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 28 Agu 2018 22:21 WIB
Mulfachri Harahap (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Anggota DPR Mulfachri Harahap menyebut ketegangan dirinya dengan panitia Inasgoc di venue bola voli Gelora Bung Karno (GBK) lantaran ketidakcakapan Inasgoc. Mulfachri menegaskan punya akses masuk VIP untuk menonton pertandingan itu.

"Inasgoc yang nggak cakap dalam pengelolaan tiket!" kata Mulfachri saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/8/2018).


Mulfachri mengkritik keras pengelolaan tiket Inasgoc. Wakil Ketua Komisi III DPR itu lantas mengungkit kosongnya bangku di venue, yang bertolak belakang dengan habisnya tiket pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang antre itu berhari-hari, kok tiket tidak ada, tapi dalam stadion kosong, terjadi di semua venue. Saya setiap hari nonton. Banyak orang yang nggak jelas juga masuk bebas, kok saya nggak bisa masuk," ucap Mulfcahri.

Wakil Ketua Umum PAN itu sekali lagi menegaskan punya akreditasi VIP. Mulfachri menyinggung panitia yang sempat berbicara dengannya.

"Kalau dibilang saya tidak punya, saya punya pass. Iya (VIP), terus nggak boleh masuk. Gimana coba. Dan petugas yang di depan itu nggak beres omongnya," jelasnya.


Dimintai konfirmasi terpisah, juru bicara Indonesia Asian Games Organizing Committe (Inasgoc) M Buldansyah mendengar soal adanya insiden tersebut. Meski demikian, Danny mengaku tak tahu nama anggota DPR yang terlibat insiden itu. Pihaknya juga masih menunggu laporan.

Danny mengaku menerima informasi ada anggota DPR yang selalu memaksa masuk ke venue voli. Namun dia masih menunggu laporan detail.

"Yang bersangkutan katanya selalu memaksa masuk nonton voli ketika dilarang sama volunter, volunter dimarahi, dibentak-bentak. Akhirnya, karena volunter, ya namanya juga anak kuliah, takut, akhirnya diperbolehkan masuk," sebut Danny. (gbr/mae)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads