Sikapi #2019GantiPresiden, Istana: Mana Bisa Jokowi Otoriter?

Sikapi #2019GantiPresiden, Istana: Mana Bisa Jokowi Otoriter?

Andhika Prasetia - detikNews
Selasa, 28 Agu 2018 17:13 WIB
Presiden Jokowi (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Pembubaran deklarasi #2019GantiPresiden di sejumlah daerah memunculkan persepsi dari kubu oposisi bahwa pemerintahan Joko Widodo otoriter. Pihak Istana Kepresidenan menepisnya.

"Kok larinya ke rezim? Bagaimana dia orang punya pilihan kata? Orang kayak Jokowi mana ada otoriter? Modelnya saja kayak begitu, kasihan. Ente mau bayangkan kayak apa? Kayak Presiden Jokowi begitu? Ente lihat gaya kayak gitu, mana bisa dia otoriter?" kata Tenaga Ahli Kedeputian IV KSP Ali Mochtar Ngabalin di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).

Ngabalin keberatan apabila oposisi, khususnya yang ada di DPR, selalu menyerang pemerintah ketika ada penolakan. Menurutnya, masyarakat bisa mengontrol kinerja anggota Dewan meski memiliki hak imunitas berpendapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Anda tidak bersedia, berhentilah Anda semua dari DPR. Jadi masyarakat bisa bicara. Karena hak imunitas ada di parlemen, tapi Anda bukan berarti bisa dikontrol oleh rakyat. Bisa, bisa dikontrol. Jadi bicara dengan narasi yang ada pendidikannya pada publik. Makanya saya bilang, lanjutkan, kalau Anda beringas kami lawan, kalau Anda bandel pasti kami libas. Udah deh, bilang saya yang bilang begitu," tuturnya.

Ngabalin menegaskan Jokowi sama sekali tidak risau atas gerakan #2019GantiPresiden. Sebab, Jokowi selalu disibukkan agenda kenegaraan.

"Nggak ada, sama sekali nggak ada. Presiden nggak terganggu dengan urusan itu, pemerintah nggak terganggu. Presiden lagi sibuk menerima tamu, lagi sibuk peletakan batu, meresmikan sana-sini. Nggak usah ragu, orang incumbent mau bimbang apa?" tutupnya.

Soal saran agar Jokowi menjauhi cara-cara otoriter dalam menyikapi gerakan #2019GantiPresiden, hal ini sempat diutarakan mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

"Kami dan banyak kawan-kawan melawan sikap-sikap otoriter, bahkan sampai dipenjara 1,5 tahun. Jangan tarik mundur demokrasi πŸ™‚πŸ™ You are in power, tolong pakai cara-cara elegan πŸ™‚πŸ™," ujar Rizal lewat akun @RamliRizal, Minggu (26/8) kemarin.




Tonton juga 'Belum Ada Konsensus #2019GantiPresiden Dukung Prabowo':

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads