Aksi #2019GantiPresiden Ditolak, Gus Ipul: NU Bisa Jadi Penengah

Aksi #2019GantiPresiden Ditolak, Gus Ipul: NU Bisa Jadi Penengah

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Senin, 27 Agu 2018 20:35 WIB
Saifullah Yusuf (Foto: dok. Istimewa)
Surabaya - Deklarasi #2019GantiPresiden ditolak di Surabaya. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yang merupakan salah satu Ketua PBNU, mengatakan NU bisa menjadi penengah pada kisruh deklarasi gerakan tersebut.

"Menurut saya, NU sangat bisa menjadi penengah," ujar Gus Ipul di Surabaya, Senin (27/8/2018).

Menurut Gus Ipul, dalam mengatasi permasalahan ini, perlu adanya gerakan tengah yang bisa mengakomodasi kedua kubu. Gus Ipul menilai perlu ada pihak yang menjembatani pihak yang pro dan kontra terhadap gerakan #2019GantiPresiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita ingin ada gerakan tengah yang bisa mengakomodasi semua untuk bisa menyampaikan pendapatnya dengan baik. Bisa dari mana saja, siapa saja bisa menjembatani ini," ucap Gus Ipul.


Eks cagub Jatim itu juga mengimbau agar jangan lagi ada makian dari kelompok satu kepada kelompok yang lain. Gus Ipul menambahkan, kontestasi yang guyub di Pilgub Jatim 2018 patut ditiru.

"Kita tidak ingin adanya makian-makian dari kelompok satu kepada kelompok yang lain. Kita perlu menghadirkan politik yang seperti khususnya di Jawa Timur," kata Wakil Gubernur Jatim tersebut.

Sementara itu, terkait dengan perkataan di video Ahmad Dhani yang berisi makian 'Banser Idiot', Gus Ipul mengatakan sebaiknya jangan seperti itu. Dengan memaki Banser, hal tersebut, menurutnya, berarti memaki sebuah kesatuan, padahal pihak yang menolak deklarasi #2019GantiPresiden kemarin, Minggu (26/8), hanya sebagian orang dan atas nama pribadi.

"Tadi yang bicara bukan Mas Dhani. Ya makanya perlu diklarifikasi, saya ingin pastikan bahwa Banser yang di situ tidak mewakili Banser, tapi Banser yang ada di situ mungkin terpanggil. Saya tidak tahu terpanggilnya karena apa, yang perlu diklarifikasi, perlu tabayun, seperti kata Ketua Umum Ansor," jelas Gus Ipul.

Lantaran bukan secara organisasi, Gus Ipul mengatakan, jangan sampai ada anggapan hingga makian yang menyebut Banser idiot. Karena tidak semua Banser ada di situ.


"Maka itu, jangan ada anggapan bahwa kemudian disebut-sebut di situ Banser idiot, itu berarti semua nanti atau Banser disebut semua, padahal tidak semua Banser di situ," kata Gus Ipul.

"Jadi ucapan-ucapan seperti itu, menurut saya, tidak pas. Nanti akan panjang urusannya kalau memahami sepotong-sepotong," imbuhnya.

Gus Ipul menyebut, memiliki pendapat mengenai pemimpin dalam pesta demokrasi memang boleh saja. Namun dia meminta agar hal itu tidak kebablasan. Selain itu, perlu untuk menghargai pendapat orang lain.

"Jadi saya kira, kita tidak boleh kebablasan, kita menghargai orang berbeda pendapat. Saya terus terang sudah berulang-ulang mengikuti proses pemilihan langsung seperti ini di Jatim, tapi alhamdulillah tetap damai," pesan Gus Ipul.

Seperti diketahui, deklarasi #2019GantiPresiden ditolak di Surabaya pada Minggu (26/8). Aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Ahmad Dhani, bahkan ditolak hingga akhirnya meninggalkan Surabaya, kampung halamannya sendiri. (elz/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads