Jokowi Ketemu Konglomerat Milenial, PD: Semoga Tak Terkait Pilpres

Jokowi Ketemu Konglomerat Milenial, PD: Semoga Tak Terkait Pilpres

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 27 Agu 2018 20:20 WIB
Pertemuan Jokowi dengan konglomerat milenial (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo bertemu dengan konglomerat milenial di Istana Merdeka sore tadi. Partai Demokrat (PD) mengapresiasi pertemuan tersebut sembari berharap tak ada bau politik di dalamnya.

"Menurut kami, baguslah Pak Jokowi kembali mengumpulkan kalangan dunia usaha ya, di tengah lemahnya situasi ekonomi kita saat ini," ujar Ketua DPP PD Jansen Sitindaon, Senin (27/8/2018).

"Semoga pertemuan ini murni untuk tujuan perbaikan ekonomi nasional kita dan ada dampaknya untuk rakyat. Bukan untuk tujuan lain, misalnya yang ada kaitannya politik pilpres yang sudah di depan mata," imbuh Jansen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jansen turut mengomentari ucapan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani yang turut hadir. Rosan mengaku hanya mendampingi anak-anak konglomerat dan bukan acara resmi Kadin Indonesia. Meski memaklumi pernyataan Rosan, Jansen punya sedikit pertanyaan terkait kehadiran Rosan yang menemani anak konglomerat Indonesia bertemu dengan Jokowi.

"Kalau ini konglomerat muda, bukannya harusnya yang mendampingi Ketua Himpunan Pengusaha Muda, ya," ucap Jansen.


Selain itu, Jansen sedikit memberi saran kepada Jokowi soal pihak mana yang seharusnya diutamakan diundang ke Istana. Menurut Jansen, yang paling utama harus diajak bicara oleh Jokowi ialah para pakar ekonomi. Pakar ekonomi penting untuk memberi masukan kepada Presiden bagaimana mengatasi situasi ekonomi yang, menurut Jansen, sudah lampu merah.

"Atau mengundang pakar bencana, misalnya, supaya pemerintah bisa lebih baik dalam menghadapi bencana agar tidak terulang lagi kegagalan dan ketidakmampuan menyelesaikan persoalan bencana asap seperti di Kalimantan, sampai jatuh vonis pengadilannya," saran Jansen.

Dapat diketahui, ada 26 konglomerat generasi kedua, yakni Garibaldi Thohir, Anindya N Bakrie (Bakrie Group), Muki Hamami (Trakindo Utama), Martin Hartono (PT Djarum), Anthony Pradiptya (Plug and Play), dan Axton Salim (Salim Group).

Selanjutnya Michael Soeryadjaya (Saratoga Investama Sedaya), Michael Widjaja (Sinarmas), Budi Susanto (Alfamart), Arini Sarraswati Subianto (Persada Capital Investama), dan Arif Patrick Rachmat (Triputra Agro Persada).

Lalu ada Arif Suherman (Cineplex), Richard Halim Kusuma (Agung Sedayu Group), Pandu Patria Sjahrir (Toba Bara), John Riady (Lippo Group), Alvin Sariaatmadja (Emtek), Anderson tanoto (Royal Golden Eagle), serta Yaser Raimi Arifin Panigoro (Medco Group). (gbr/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads