Ketua KPAI Susanto mengatakan meski Kepala TK Kartika V-69 Hartati sudah dicopot akibat peristiwa ini, KPAI tetap ingin memastikan kejadian serupa tidak terulang. KPAI rencananya diterima Wali Kota Probolinggo beserta pimpinan DPD Kota Probolinggo.
"Upaya pendalaman ini penting agar clear dan tidak simpang siur," kata Susanto dalam keterangannya, Senin (27/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPAI mendorong agar pemerintah kota terus mengawal satuan pendidikan agar meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berwawasan karakter dan ramah anak. KPAI juga meminta pemkot mencegah kegiatan-kegiatan yang kontroversial serta merugikan tumbuh kembang anak.
"KPAI juga meminta dinas pendidikan melakukan pembinaan kepada satuan pendidikan agar mengembangkan model-model kegiatan yang inovatif, berwawasan kebangsaan dan sesuai konteks lokal Indonesia," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, pencopotan Kepala TK Kartika V-69 mulai berlaku pada 23 Agustus 2018. Kepala Disdikpora Muhammad Maskur mengatakan langkah pencopotan itu dilakukan atas lalainya kepala sekolah, selaku pihak yang bertanggung jawab, atas pemakaian jubah, cadar, dan 'senjata' saat mengikuti pawai HUT Kemerdekaan ke-73 RI.
"Dari kroscek dan klarifikasi ke pihak bersangkutan, ia (Hartati) mengakui kalau dirinya lalai atas siswanya," kata Maskur kepada wartawan, Rabu (22/08).
Simak Juga 'Ada Karnaval TK Bercadar dan 'Bersenjata' di Probolinggo':