Masa tanpa katering yang di antar ke hotel itu terentang sejak Kamis (16/8) sampai Minggu (26/8). Di tengah periode itu, ada masa Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Pada masa ini, jemaah haji tetap mendapatkan makanan yang disuplai dari dapur lapangan yakni di Arafah dan Mina.
Kini mereka tak lagi harus mencari makan sendiri. Kepala Seksi Katering Daerah Kerja (Daker) Makkah Evy Nuryana mengatakan jamaah kembali menyantap makanan yang diadakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
![]() |
"Insya Allah semuanya siap," kata Evy di Syisyah, Mekah, Minggu (26/8/2018).
Lauk dari menu yang dihidangkan seperti biasa: daging atau ayam atau ikan. Semuanya dibungkus beserta nasi dan tumisan sayur dalam kemasan alumunium foil yang dibagikan kepada jamaah dalam kondisi hangat.
Saat berada di masa tanpa layanan katering, sebagian jemaah membeli makanan di sekitar pemondokan. Ada yang menjual nasi dan lauk-pauk khas Indonesia. Menu seperti ini biasanya dijual warga Indonesia yang menetap di Saudi (mukimin). (fjp/rna)