Polri Pastikan Adil Atasi Massa Pro dan Kontra #2019GantiPresiden

Polri Pastikan Adil Atasi Massa Pro dan Kontra #2019GantiPresiden

Hilda Meilisa Rinanda - detikNews
Minggu, 26 Agu 2018 17:49 WIB
Foto: Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera (Hilda-detikcom)
Surabaya - Polri memastikan telah bersikap adil dalam mengatasi massa pro dan kontra deklarasi #2019GantiPresiden di Kota Surabaya. Polisi sebelumnya telah mengingatkan terkait akan munculnya massa penolak deklarasi #2019GantiPresiden yang lebih banyak.

"Tidak adil bagaimana? dari awal sudah kami warning bahwa akan ada aksi tandingan (deklarasi #2019GantiPresiden) yang jauh lebih besar," kata Barung saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (26/8/2018).

Barung lalu mengibaratkan massa pro dan kontra deklarasi #2019GantiPresiden seperti kambing dan kerbau. Hal ini diungkapkan Barung merujuk pada jumlah massa pro deklarasi #2019GantiPresiden yang jumlahnya jauh lebih besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Haruskah kami biarkan beradu antara kerbau dengan kambing? jelas kambing akan dilumat habis sebab massa anti (kontra) sangat banyak. Justru Polisi, TNI mengamankan mereka yang memang mencari-cari cara provokasi," ungkapnya.


Sebelumnya, Barung juga menyampaikan bahwa pihaknya mengimbau panitia agar mengurungkan aksi ini demi keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena, Barung mengetahui jika aksi ini tetap digelar, akan membuat massa kontra juga ikut melakukan penolakan.

Tetapi, massa pro tidak mendengarkan imbauan polisi dan justru melakukan aksi hingga mengakibatkan satu polwan terluka.

"Untuk itu polda sudah sampaikan pada panitia agar urungkan ini demi kamtibmas, namun justru yang terjadi saran sugest kami dianggap tidak berpengaruh, juga anarkisnya mengakibatkan satu polwan kami mereka lukai," kata Barung.


Meski sempat ada polwan yang terluka, Barung mengatakan pihaknya tetap menjalankan kewajiban dengan menyekat kedua massa. Ini dilakukan agar kedua massa tidak bertemu secara langsung.

"Tapi kami tetap menjalankan kewajiban sebagai aparatur yang berdiri ditengah-tengah kedua kelompok, jalan damai tetap kami lakukan untuk menyekat keduanya tidak bertemu juga pengepungan, juga kami blok agar tidam melakukan tindakan anarkis. Lalu, dimana tidak adilnya?" pungkas Barung.



Tonton juga 'Curhat Neno Warisman: Dihadang Massa dan Dipaksa Pulang':

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads