"Saya juga sempat diajak oleh Bunda Neno, kebetulan saya kelahiran Pekanbaru. Saya sampaikan, karena waktunya bersamaan saya tidak bisa itu. Pada intinya, Bunda Neno ceritakan acara penuh cinta dan kasih," kata Sandi kepada wartawan di Menteng Atas, Setia Budi, Jakarta Selatan, Minggu (25/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sampaikan ke Bunda Neno, Pak Mardani, jangan terlalu khawatir. Karena ini dilindungi UU dan hukum. Cari aja daerah kondusif yang menerima. Kalau enggak, kan ada (media) digital, itu tidak bisa dibendung. Partai emak-emak tidak akan dibendung," kata Sandi.
Sandiaga pun menyampaikan deklarasi #2019GantiPresiden merupakan wujud perbedaan pandangan di Indonesia. Dia pun kaget ada penolakan.
"Boleh beda pandangan dan masyarakat lakukan dengan koridor peraturan perundang-undangan dan ketentuan. Dan dikoordinasi ke aparat. Yang kepada saya disampaikan waktu itu adalah acara berlangsung damai, atas undangan. Ini suprise juga ada penolakan sepeti ini," kata Sandiaga.
Terakhir, Sandi mengaku seharusnya pemilu tidak menimbulkan gesekan di masyarakat. Dia berharap pemilu bisa berjalan dengan damai, dengan perdebatan tentang ekonomi.
"Tentunya ingin semua guyub rukun damai. Pemilu persatukan bukan pecah belah. Kita ingin isu yang diangkat adalah isu ekonomi. Harga naik, beban hidup semakin berat. Ini yang harus kita sampaikan, saya prihatin jika ini terjadi gesekan di masyarakat," ucap Sandi.
Sebelumnya, terjadi penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di beberapa daerah. Polisi meminta deklarasi dibatalkan.
Selain itu, Neno Warisman sempat dikepung massa saat berada di dalam mobil menuju acara deklarasi. Neno pun dievakuasi dan kembali dipulangkan melalui bandara. (aik/bag)











































