Andi Arief mengaku mendengar isu ada elite partai politik yang akan mengintimidasinya. Dia belum lama mendengar isu itu.
"Terhadap isu yang saya terima tadi malam bahwa salah satu ketua DPD partai politik di Jakarta yang mengorder etnis tertentu untuk mengintimidasi saya, tentu saya khawatir," ujar Andi dalam keterangannya, Jumat (24/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi mengaku sangat khawatir soal isu ancaman tersebut. Terlebih, ancaman itu berupa fisik.
"Sejak dulu saya paling takut menghadapi ancaman fisik ini. Karena itu, lebih baik saya menghindar," ucap Andi.
Ketua DPP Gerindra Habiburokhman memastikan ancaman itu bukan berasal dari parpol pendukung Prabowo-Sandiaga. Habiburokhman mengaku sudah mengecek ke empat partai pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Jadi, kalau soal ancaman, clear, saya sudah cek, tidak dari kubu empat partai tersebut, Gerindra, PAN, PKS, Demokrat, tidak dari situ. Kita nggak tahu dari mana. Sudah saya cek semua," ujar Habiburokhman di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Habiburokhman mengatakan Andi Arief tidak menceritakan secara terperinci mengenai adanya ancaman tersebut. Dia tak tahu-menahu asal ancaman itu.
"Oh, nggak ada, Andi Arief nggak ceritakan ke saya. Yang jelas, saya cek ke empat partai tersebut, tidak ada sama sekali ancaman kepada Pak Andi Arief. Saya nggak tahu kalau dari partai mana," sambungnya.
Andi Arief sudah tiga kali tidak memenuhi panggilan Bawaslu sebagai saksi soal dugaan itu. Bawaslu berharap Andi memenuhi panggilan Senin (27/8) pekan depan.
"Kalau tidak salah sudah tiga kali (pemanggilan), tapi kita hormati. Senin (26/8) kita harapkan hadir, mudah-mudahan nggak menunda lagi," ujar Ketua Bawaslu Abhan di kantor Bawaslu, Jumat (24/8). (idh/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini