PA 212 Ungkit Fatwa Tak Pilih Pemimpin Bohong, Ini Kata Kubu Jokowi

PA 212 Ungkit Fatwa Tak Pilih Pemimpin Bohong, Ini Kata Kubu Jokowi

Zunita Putri - detikNews
Jumat, 24 Agu 2018 19:25 WIB
Diskusi di Museum Kebangkitan Nasional (Zunita/detikcom)
Jakarta - PA 212 mengingatkan tentang fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia pada 2014 yang ditandatangani Ketua MUI Ma'ruf Amin agar tidak memilih pemimpin yang tidak berpihak pada umat Islam. Kubu Jokowi menegaskan fatwa itu tidak tepat bila diarahkan kepada Jokowi.

"Kalau melihat wajahnya (Ma'ruf), saya ingat fatwanya satu per satu, saya ingat ada fatwa jangan pilih pemimpin yang bohong, penista agama, dan ingkar janji," kata juru bicara PA 212 Novel Bamukmin dalam diskusi 'Menjunjung Tinggi Komitmen Kebangsaan dan Kebhinekaan dalam Pemilu 2019' di Museum Kebangkitan Nasional, Jl Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (24/8/2018).

Novel meminta masyarakat tetap tunduk dan mengikuti fatwa Kiai Ma'ruf sebagai Ketum MUI. "Maka saya pegang fatwanya, jangan pilih presiden yang ingkar janji ," tegas dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Novel berharap dipilihnya Ma'ruf sebagai cawapres bisa mengajak Jokowi agar lebih berpihak kepada umat Islam. "Saya harap dipilih cawapres dari ulama bisa mengajak Jokowi tobat untuk menghilangkan kriminalisasi ulama, tidak membela penista agama, tidak membela LGBT, tidak membela ormas, dan tidak membela aliran sesat," kata Novel.


Menanggapi hal itu, Permadi Arya alias Abu Janda tidak setuju bila fatwa tersebut diarahkan pada Jokowi. Menurutnya, Jokowi bukan pemimpin yang pembohong. Ia membantah tudingan bahwa Jokowi membela penista agama dan melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Buktinya adalah kasus Ahok dan kasus Habib Rizieq Syihab.

"Saya mau bilang justru karena Pak Jokowi nggak mendukung penista agama, makanya Ahok masuk (bui)," ujar Abu Janda, yang juga aktivis GP Ansor NU.

"Ayahanda Habibina Habib Rizieq dipenjara di era SBY, era Jokowi disetop kasusnya. Ini terlalu ekstrem kalau menuduh Pak Jokowi melakukan kriminalisasi agama," kata Abu Janda.

Abu Janda menilai pilihan Jokowi sudah tepat. Ma'ruf Amin akan bisa mendinginkan suasana politik yang panas akibat politik identitas yang memakai isu agama. "Dengan Jokowi memilih Kiai Ma'ruf, insyaallah mengurangi kepanasan," kata Abu Janda. (ams/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads