Danil bertemu langsung dengan Enggar siang ini pukul 13.30 WIB. Dia mengaku bahagia dan bangga bisa mendapat beasiswa.
"Waktu putus tali bendera saya tidak merasa enak kemudian saya izin pada mbak petugas upacara dan ingin memanjat tiang bendera itu," kata Danil saat menjawab pertanyaan wartawan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak kelima dari delapan bersaudara ini mengatakan alasannya berani memanjat tiang bendera karena sudah terbiasa memanjat pohon di Maratua. Dia mengaku tidak rela jika bendera merah putih tak berkibar saat 17 Agustus.
"Saya berani memanjat tiang itu, karena saya sudah biasa memanjat, kalau nggak salah tingginya 17 meter," katanya.
![]() |
Danil datang ke Jakarta didampingi ayahnya dan Wakil Bupati Berau Agus Tantono. Dia mengaku bahagia mendapat beasiswa sampai D3.
"Saya seneng dan bangga dan bisa membanggakan orang tua dan mengharumkan sekolah di SMA 9 Berau," kata dia.
Danil sempat malu-malu saat mengutarakan cita citanya menjadi astronot. Namun, dia kemudian menambahkan punya cita-cita lain selain astronot.
"Saya ingin jadi astronot tapi nggak mungkin tercapai. Tapi pilihan kedua saya pingin jadi pegawai negeri," ujarnya.
Wakil Bupati Berau Kalimantan Timur Agus Tantomo mengatakan Danil sudah memilih jurusan apa yang akan diambil nanti. Agus mengatakan, Danil berencana mengambil jurusan Metrologi atau ilmu yang mempelajari soal pengukuran, kalibrasi, dan akurasi di bidang industri.
"Danil membuktikan bahwa tingkah heroiknya sangat dihargai dia dapat beasiswa penuh dari Pak Menteri secara pribadi dari lulus SMA sampai D3 di akademi metrologi. Saya mewakili daerah mengucapkan terimakasih pada pak menteri," ucap Agus.
Tonton juga 'Hadiah Jokowi ke Bocah Si Pemanjat Tiang Bendera':
(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini