"Branding atau rebranding tidak terlalu bermanfaat kalau substansi jati diri Pak Prabowo tidak berubah," ujar Sekjen PSI Raja Juli Antoni kepada detikcom, Kamis (23/8/2018).
Toni, sapaan karibnya, mengatakan sifat dan jati diri sudah terbentuk puluhan tahun. Dia mempertanyakan apakah perubahan jati diri akan dapat berubah secara instan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Blak-blakan Sandiaga tentang The New Prabowo |
Toni pesimistis soal rebranding tersebut, apalagi The New Prabowo yang dihadirkan adalah 'cair dan mendengar'. Hal itu, menurut Toni, seolah-olah malah menunjukkan Prabowo sebelumnya merupakan orang yang tidak cair dan tidak mau mendengar.
"Kalau branding barunya cair dan mendengar berarti sebelumnya, tidak cair, egois, dan tidak mau mendengar suara rakyat," kata Toni.
The New Prabowo merupakan sebutan yang diutarakan bakal cawapres Sandiaga Uno. Menurut Sandiaga, Prabowo kini sudah berubah menjadi orang yang lebih cair dan mau mendengar.
"Pak Prabowo itu orangnya asyik, The New Prabowo yang kita selalu bilang sekarang orangnya sangat cair, sangat mendengar, menghormati. Pak Prabowo sudah melewati dinamika politik kita, sangat menghargai bahwa proses demokrasi harus mempersatukan, jangan memecah belah," kata Sandiaga di depan Masjid At-Taqwa, Jl Sriwijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/8). (mae/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini