"Ya jadi gini, nggak-nggak, tidak ada capres yang jahat, kan kita cuma punya dua pasangan dua-duanya tidak ada yang jahat," ujar Bamsoet, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
"Bahwa masyarakat 'jahat' ke beliau-beliau ya iya, jatuh hati maksudnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Spanduk 'Jangan Pilih Capres Jahat' Dicopot |
Kendati demikian, Bamsoet mengatakan, sebaiknya dilakukan penindakan terhadap spanduk-spanduk yang bersifat provokasi. Apalagi, jika memiliki potensi gerakan di akar rumput.
"Sebaiknya penegak hukum melakukan penindakan agar tidak ada keresahan publik dan satu harusnya masyarakat juga menyadari bahwa langkah-langkah itu tidak menguntungkan bagi bangsa dan masyarakat," tutur Bamsoet.
Spanduk bertuliskan 'JANGAN PILIH CAPRES JAHAT' tersebar di sejumlah JPO di wilayah Jakarta Pusat. Di antaranya di JPO Cempaka Putih dan Kramat Sentiong. Tulisan dalam spanduk ini serupa dengan ajakan menggunakan hak pilih untuk mencegah orang jahat jadi pemimpin, yang digaungkan Mahfud Md kemarin (20/8).
Belum ada pihak yang mengaku sebagai pemasang spanduk. Kemungkinan mereka yang memasang spanduk-spanduk tersebut menamakan diri 'Masyarakat Anti Golput'. Namun, kini spanduk-spanduk itu telah dicopot.
Simak Juga Ucapan Mahfud MD Terkait Pemimpin Jahat:
(mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini