"Nanti di sana jangan-jangan Pak Gatot," kata anggota Majelis Syuro PKS Aboe Bakar Al Habsyi di kompleks parlemen, Selasa (21/8).
Menanggapi apa yang disampaikan PKS, Golkar menilai kejutan bisa saja terjadi. Apalagi, Gatot merupakan sosok yang punya kapasitas untuk memimpin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Koalisi Indonesia Kerja melalui Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, meminta PKS tidak mengurusi 'dapur' orang.
"Jangan kepo ke tim lain, tidak patut," ujar Karding, Selasa (21/8).
Sekjen PKB ini justru menyindir PKS soal isu mahar Rp 500 M dari Sandiaga. Daripada mengurusi timses Jokowi, kata Karding, PKS lebih baik fokus pada masalahnya.
"Lebih baik urus urusan mahar dan kardus," tuturnya.
Diprediksi menjadi Ketua Timses Jokowi oleh PKS, bakal cawapres Prabowo Subianto, Sandiaga Uno melakukan pendekatan ke Gatot.
"Saya lagi meminta waktu dengan Pak Gatot sudah hampir dua minggu belum diterima, mudah-mudahan ini merupakan langkah awal untuk bisa ikut mengajak Pak Gatot untuk berjuang bersama," kata Sandiaga di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
Sandiaga mengatakan kemungkinan Gatot masuk timses sangat besar. Dia berharap pertemuannya nanti akan menemui kesepakatan.
"Sangat besar (kemungkinan) karena saya kagum dengan beliau, beliau (eks) Panglima TNI yang concern ingin berjuang bersama kita. Mudah-mudahan bisa ada titik temu, ada kesamaan pikiran dan pandangan untuk memastikan Indonesia lebih baik ke depan," ujar Sandiaga.
"Saya sudah komunikasi dengan timnya, lagi menunggu waktu. Secepatnya saja menunggu, kalau sekarang bisa ya saya langsung ke sana," imbuhnya.
Simak Juga 'Misteri Ketua Timses Jokowi, PKS: Jangan-jangan Pak Gatot?':
(rna/ams)











































