Soal Spanduk 'Capres Jahat', PPP: Tak Pengaruh ke Jokowi-Ma'ruf

Soal Spanduk 'Capres Jahat', PPP: Tak Pengaruh ke Jokowi-Ma'ruf

Tsarina Maharani - detikNews
Selasa, 21 Agu 2018 18:27 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Foto: dok. Pribadi)
Jakarta - Spanduk bertulisan 'Jangan Pilih Capres Jahat' tersebar di sejumlah wilayah di Jakarta Pusat. PPP menyebut spanduk itu tak akan memengaruhi pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Beredarnya spanduk tersebut sama sekali tak berpengaruh terhadap Jokowi-Ma'ruf. Karena calon yang kami usung bukan orang jahat," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Selasa (21/8/2018).

Alasannya, Jokowi-Ma'ruf bukan orang jahat. Baidowi atau Awiek menyebut rekam jejak Jokowi selama memimpin 4 tahun terbilang baik. Begitu pun Ma'ruf, yang merupakan sosok ulama yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Paling tidak bisa dilihat dari rekam jejaknya Pak jokowi selama memimpin Indonesia empat tahun terakhir, termasuk prestasi yang dicapai," ujar Awiek.


"Sementara KH Ma'ruf Amin ulama karismatik yang dihormati dan menjadi panutan serta memahami isu-isu ekonomi, khususnya ekonomi syariah, sehingga menjadi salah satu pendorong penguatan ekonomi umat," imbuh dia.

Namun Awiek tak mau mengomentari spanduk itu lebih jauh. Ia juga tak mau menduga-duga apakah kalimat dalam spanduk itu berkaitan dengan pernyataan Mahfud Md kemarin (20/8).

"Kami tidak tahu-menahu tentang spanduk tersebut. Kedua, apakah spanduk tersebut berkaitan dengan statement Mahfud, kami tidak bisa memastikan. Tapi publik tak bisa dihalangi apabila mengaitkan spanduk tersebut dengan statement," ucap Awiek.


Spanduk bertulisan 'Jangan Pilih Capres Jahat' tersebar di sejumlah JPO di wilayah Jakarta Pusat. Di antaranya di JPO Cempaka Putih dan Kramat Sentiong. Tulisan dalam spanduk ini serupa dengan ajakan menggunakan hak pilih untuk mencegah orang jahat menjadi pemimpin, yang digaungkan Mahfud Md.

Belum ada pihak yang mengaku sebagai pemasang spanduk. Kemungkinan mereka yang memasang spanduk-spanduk tersebut menamakan diri 'Masyarakat Anti Golput'. (tsa/rna)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads