Foto anak-anak berkebutuhan khusus yang mengibarkan bendera Merah Putih itu dibagikan akun @capvespiere di Twitter. Salah seorang anggota Paskibra tampak menggunakan kursi roda dan membawa bendera Merah Putih.
Baca juga: Kisah Inspiratif Joni Pemanjat Tiang Bendera |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Humas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti dikutip dari situs resmi mereka, menjelaskan upacara itu berlangsung di rumah dinas Wali Kota Pangkalpinang. Anak-anak berkebutuhan khusus memang menjadi petugas upacara.
"Para petugas upacara seperti pengibar bendera Merah Putih, pembaca teks proklamasi, pemain drumband, dan sebagian peserta upacara adalah anak-anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas dari SLB Pangkalpinang dan Sungailiat. Upacara yang dimulai kurang-lebih pukul 07.15 WIB tersebut berjalan khidmat, meskipun anak-anak dari SLB tersebut, di antaranya pemimpin upacara hanya memiliki satu kaki, pengibar bendera Merah Putih anak-anak tunarungu, dan pembaca puisi anak tunanetra," jelas pejabat Humas Provinsi Babel tersebut, Selasa (21/8/2018).
![]() |
Wakil Gubernur Kepulauan Babel Abdul Fatah mengatakan ada makna tersendiri dari penunjukan anak berkebutuhan khusus menjadi petugas upacara. Itu menunjukkan nasionalisme adalah untuk semua warga negara.
![]() |
"Ini adalah wujud sila kelima Pancasila yang kita terapkan, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bukan saja hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, tapi juga berhak bangga bahwa 17 Agustus mereka juga berhak berbangga diri dan mengibarkan bendera," kata Abdul dalam situs resmi Kepulauan Babel. (nkn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini