"Mungkin orang tuanya itu melakukan tarwiyah. Kalau Tarwiyah itu makanan ditanggung sendiri oleh jemaah karena kami tidak memfasilitasi," ujar Lukman saat berada di Arafah, Minggu (19/8/2018).
Baca juga: Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah |
Lukman sudah mengecek jemaah haji yang mendapatkan makanan ala kadarnya tersebut. Jemaah itu berasal dari kloter SOC 23. Lukman mengambil tindakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarwiyah adalah melakukan napak tilas perjalanan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Jemaah tarwiyah akan melakukan perjalanan dari Mekah ke Mina sejauh 14 kilometer menjelang tanggal 8 Zulhijah. Lalu, setelah itu perjalanan berlanjut keesokan harinya dari Mina ke Arafah untuk bergabung dengan jemaah lainnya yang berangkat dari Mekah, langsung ke Arafah untuk menjalani wukuf pada 9 Zulhijah.
Tarwiyah bukan merupakan rukun maupun wajib haji. Lukman dalam kesempatan sebelumnya mengatakan praktik tarwiyah tersebut tidak memungkinkan untuk dijembatani naqabah atau otoritas yang membawahi seluruh bus di Arab Saudi. Jumlah jemaah haji Indonesia 221 ribu, terlalu besar untuk dibawa melakukan perjalanan ke Mina sebelum ke Arafah.
Kerajaan Arab Saudi juga sudah menetapkan tahapan keberangkatan untuk pelaksanaan puncak haji. Dalam jadwal dari pemerintah Arab Saudi itu, tidak ada tahapan untuk melaksanakan tarwiyah lebih dulu.
Tonton juga video: 'Baru Dikontrak, Dapur Katering Nobles Taste 'Diubek-ubek' Menag'
(fjp/nvl)