"Masih akan terjadi (gempa susulan), oleh karena itu tetap waspada tapi tidak panik, tetap berupaya pada tempat yang aman, yang jauh dari bangunan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, kepada detikcom, Senin (20/8/2018).
BMGK memastikan gempa 7,0 SR yang terjadi pada (19/8) sekitar pukul 21.56 WIB tersebut merupakan aktivitas baru, dan berbeda dengan gempa 7,0 SR pada 5 Agustus 2018 lalu. Kedua gempa memiliki bidang deformasi yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG hingga saat ini masih terus menghitung gempa susulan yang terjadi pasca gempa 7,0 SR pada Minggu (19/8) yang merupakan aktivitas baru.
"Gempa susulan kami masih hitung, paling tidak satu sampai dua hari lagi. Sebagai contoh, gempa pada 5 Agustus 2018 itu mengalami gempa susulan lebih dari 814 kali, yang dirasakan 33 kali," ungkapnya.
"Pusat gempa juga berbeda, ini lebih ke arah Timur dan gempa-gempa susulannya juga lebih mengarah ke arah timur laut. Yang sebelumnya lebih mengarah ke arah utara dan barat. Dua kluster yang berbeda," jelasnya.
Tonton juga video: 'Gempa 7 SR Merupakan Gempa Utama'