Langit Arafah sudah tampak mendung sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Angin yang membawa debu pasir juga bertiup mengibas-kibaskan tenda.
"Baru pertama kali ini saya lihat mendung di sini," ujar seorang jemaah sembari melihat ke arah atas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salat tetap berjalan dengan khusyuk meskipun hujan dan angin menerpa. Suara gemuruh juga terdengar.
Listrik yang berasal dari genset mati saat hujan mengguyur. Soundsystem dan air conditioner pun mati fungsi.
Usai salat, hujan berhenti turun. Angin kencang juga tak lagi bertiup.
![]() |
"Alhamdulillah diturunkan hujan di Arafah ini semoga kita semua menjadi haji yang mabrur," kata penceramah Ahmad bin Muhammad Al Athas dalam salah satu penggalan bagian ceramahnya.
Ahmad mengatakan awalnya ketika jemaah datang ke Arafah, cuaca begitu terik menyengat. Kini ketika turun hujan, kata Ahmad, adalah tanda keberkahan.
"Sekarang turun hujan di Arafah padahal tadi ketika kita pertama kali ke sini begitu panas. Semoga ini menjadi tanda keberkahan," ujar Ahmad.
Jemaah akan menginap satu malam di Arafah dan akan melaksanakan wukuf pada Senin siang besok sampai petang menjelang malam. Selanjutnya jemaah akan bergerak menuju Muzdalifah lalu lanjut ke Mina dan melakukan lempar jumrah. (fjp/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini