Ada dua buah yang diserahkan yakni box warna kuning yang disebut ELT (Emergency Locator Transmitter) dan Alat Navigasi dan Komunikasi atau GPS. Total ada 14 item yang diserahkan.
"Sebenarnya pesawat kecil berpenumpang 9 orang ke bawah tidak memiliki Black Box, tetapi memiliki yang namanya ELT (Emergency Lokator Transmitter) dan GPS atau alat Navigasi dan Komunikasi. ELT berfungsi ketika terjadi benturan terhadap pesawat maka akan memunculkan signal yang dapat ditangkap Basarnas," ujar Perwakilan KNKT Papua, Norbert Tunayan saat memberikan keterangan pers di Mapolda Papua, Kamis (16/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pesawat Dimonim Air jenis PC- 6 Porter PK-VHQ tidak memiliki Block Box, tetapi memiliki GPS atau alat navigasi dan komunikasi serta ELT (Emergency Locator Transmitter)," tambahnya .
Norbert berterima kasih kepada TNI/Polri yang dengan cepat melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban, sehingga dalam kejadian ini, satu korban masih bisa terselamatkan.
"Ini suatu mukjizat, karena dalam setiap kecelakaan pesawat jarang korban hidup. Puji Tuhan dalam kejadian ini Jumaidi (12) dapat selamat dan saat ini dalam perawatan medis," ujarnya.
Pesawat yang hilang itu mengangkut 9 orang. Dua orang di antaranya merupakan pilot dan kopilot, sementara sisanya merupakan penumpang. Pesawat itu jatuh pada 11 Agustus.
Tonton juga video: 'Pesawat Dimonim Air Ditemukan! 8 Tewas, 1 Selamat'
(rvk/asp)