Airlangga: Pidato Zulkifli Hasan Datanya Kurang Tepat

Airlangga: Pidato Zulkifli Hasan Datanya Kurang Tepat

Andhika Prasetia - detikNews
Kamis, 16 Agu 2018 16:25 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengkritik masih banyaknya masalah di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut Ketum Golkar Airlangga Hartarto, data yang disampaikan Zulkifli kurang tepat.

"Tentu kalau terkait yang disampaikan Pak Zulhas, mungkin beberapa datanya kurang tepat. Sehingga yang terkait industri dan yang lain tidak sesuai," ujar Airlangga di gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Dalam pidatonya di sidang tahunan, Zulkifli menyinggung kemampuan ekspor Indonesia masih lemah, khususnya di sektor industri. Airlangga yang juga menjabat sebagai Menperin menilai sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Sekarang 24 persen ekonomi itu kontribusi ekspor dari industri, 18 persen dari PDB juga dari itu," jelas Airlangga.

Sebelumnya dari mimbar Sidang Tahunan MPR, Zulkifli mengkritik pemerintahan Jokowi-JK. Dia mengaku mendapat pesan dari kelompok emak-emak.

Zulkifli kemudian menyasar masalah pengelolaan utang Indonesia. Dia menegaskan negara harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini.



"Ini merupakan titik lemah yang harus kita selesaikan agar ketahanan ekonomi jadi kuat. Kita tidak perlu lagi pakai alasan bahwa nilai tukar rupiah melemah terdampak global tanpa mau melihat diri sendiri ke dalam," ucap Zulkifli.

"Kita melihat arus impor yang bebas dan tak terkendali, sementara kemampuan ekspor melemah. Tidak ada kebijakan industri yang memadai sehingga sektornya dan daya saingnya lemah. Sektor ini tengah mengalami deindustrialisasi yang sangat memprihatinkan," sambungnya.


Tonton juga video: 'Zulhas Beri Sinyal Sandi Jadi Cawapres Prabowo'

[Gambas:Video 20detik]

(dkp/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads