"Kalau dicalonkan bagusnya mundur (dari posisi di MUI, red) supaya tidak tercampur ini. Saya juga imbau semua pihak jangan menghujat ulama. Pak Kiai Ma'ruf ini ulama besar, jadi jangan di-bully. Kalau saya ini bully sajalah, tapi ulama jangan," ujar Tifatul kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Baca juga: MUI Belum Bahas Posisi KH Ma'ruf Amin |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum dibahas. Ini kebetulan banyak pengurus yang berangkat haji, jadi kami belum bisa menyelenggarakan rapat untuk itu," kata Zainut terpisah.
Pembahasan, ditegaskan Zainut, akan mengkaji aturan dalam Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI. Hal ini untuk menyesuaikan keputusan terkait posisi Ma'ruf yang maju Pilpres 2019.
Selain MUI, PBNU menggelar rapat Mustasyar membahas posisi Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam. Ketum PBNU Said Aqil Siroj menegaskan posisi Rais Aam tidak boleh merangkap jabatan politik.
Tonton juga video: 'Mahfud MD Buka-bukaan, Zulhas: Kubu Sebelah Banyak Intriknya'
(fdn/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini