Yenny Bermimpi Naik Kereta, Diteriaki Teman-temannya
Jumat, 05 Agu 2005 16:16 WIB

Jakarta - Teman-teman sekampus Yenny Ho, mahasiswi Binus yang dihabisi di kosannya di Palmerah, mengalir ke rumah duka RSPAD, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2005). Seorang sahabat Yenny menceritakan mimpi-mimpi Yenny sebelum ditemukan tewas mengenaskan, Kamis kemarin.Ketika teman-temannya datang, ayah Yenny yang bernama Hermawan, mendekati jasad anaknya yang didandani cantik dengan pakaian khas Cina warna pink. Korban kejahatan sadis itu diletakkan di atas bed di tengah ruangan."Yen, nih teman-temannya datang," kata pria yang rambutnya sudah memutih itu.Pada pukul 15.10 WIB, jenazah Yenny dimasukkan ke dalam peti mati. Peti itu ditutup rapat. Keluarga tampak menciumi peti itu, seolah tetap ingin melihat jenazah gadis berusia 21 tahun yang tengah merampungkan skripsi itu.Isye, seorang sahabat Yenny, menceritakan, pada Kamis kemarin pukul 13.30 WIB, dia masih berada di samping Yenny. Yenny saat itu main ke kosan Isye. "Kami mengerjakan skripsi bersama," katan Isye di rumah duka RSPAD.Nah, di sela menggarap tugas akhir, Yenny bercerita pada Isye tentang mimpinya yang ada dua tema. Pertama, Yenny bermimpi reuni degan teman-teman lamanya. "Pada saat menceritakan itu, dia merasa gembira," cerita Isye.Kedua, Isye bermimpi berada di sebuah kereta luncur. "Dalam mimpinya itu, teman-teman berteriak-teriak memangil Yenny. Tidak ada firasat kalau akan terjadi seperti ini," kata Isye seraya menitikkan air mata.Hingga pukul 16.00 WIB, rekan-rekan sekampus Yenny, utamanya dari Himpunan Mahasiswa Komputer Akuntansi (Himka) Binus, terus mengalir melayat Yenny.Foto:Gambar Yenny diambil dari friendster
(nrl/)