Atribut Papua Merdeka Warnai Ospek Uncen, Polisi Bertindak

Atribut Papua Merdeka Warnai Ospek Uncen, Polisi Bertindak

Wilpret Siagian - detikNews
Selasa, 14 Agu 2018 14:05 WIB
Suasana ospek di Uncen (Foto: Wilpret Siagian/detikcom)
Jayapura - Penggunaan atribut Organisasi Papua Merdeka (OPM) ditemukan dalam orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek) di Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua. Dalam acara tersebut ditemukan simbol-simbol OPM seperti bendera bintang kejora yang dibuat sebagai gelang dan ikat kepala.

Suasana di kampus Uncen, Selasa (14/8/2018), Jalan Raya Abepura-Sentani, Jayapura, tak seperti biasanya yang tak ramai. Sejak pagi hari, mahasiswa baru datang dengan pakaian hitam putih.

Bagi wanita diberi ikat rambut dari pita sesuai dengan warna khas fakultas masing-masing. Sedangkan mahasiswa baru laki-laki mengenakan dasi hitam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tampak pengikat kepala yang dipakai bermotif seperti bendera bintang kejoraTampak pengikat kepala yang dipakai bermotif seperti bendera bintang kejora (Foto: Wilpret Siagian/detikcom)

Sementara, di Fakultas Teknik tampak ada seorang mahasiswa yang mengenakan gelang bintang kejora di tangannya. Selain itu, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tampak Ada mahasiswa yang mengenakan pengikat kepala bergambar bintang kejora.

Acara ospek ini juga digelar di Auditorium Uncen yang jadi tempat pembukaan acara. Di lokasi ini, mahasiswa baru dibagi per fakultas yang mempunyai yel-yel masing-masing. Di saat itulah terdengar lagu 'Papua Merdeka'. Acara pembukaan ospek ini dihadiri Rektor Uncen Dr Apolo Safanpo, Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas, dan Dandim 1701/JYP Letkol Inf Nova Ismailyanto.

Ketegangan terjadi saat Apolo bersama Kapolres dan Dandin keluar dari Auditorium setelah pembukaan selesai. Saat itu Ketua BEM Uncen Fery Kombo bersama beberapa anggota BEM lainnya keluar menuju pintu utama Auditorium dan meneriakkan Papua Merdeka.


Mendengar hal itu, Kapolres dan Dandim menghampiri pengurus BEM Uncen tersebut. Tapi kemudian Ketua BEM Uncen dengan menggunakan pengeras suara meminta Kapolres dan Dandim untuk meninggalkan kampus.

"Polisi dan TNI punya undang-undang sendiri, jadi silakan pergi. Polri dan TNI punya waktu 15 menit untuk meninggalkan Uncen," kata Fery Kombo.

Kapolres langsung merespons ucapan tersebut. Dia mengatakan, bersama Dandim, punya kewajiban mengawasi kampus. Sebab ada informasi banyak pelanggaran di dalam kegiatan ospek ini.

Gelang yang dipakai tampak bermotif bintang kejoraGelang yang dipakai tampak bermotif bintang kejora (Foto: Wilpret Siagian/detikcom)


"Kalau Anda mau bertanggung jawab silakan lanjutkan. Tapi saya tidak tinggal diam (atas pelanggaran yang ada)," ujar Kapolres Gustav.

Dia menjelaskan aparat datang ke pembukaan cara ini lantaran ada beberapa aturan dari panitia yang menyimpang dari NKRI. Setelah memberi penjelasan, Kapolres dan Dandim meninggalkan kampus Uncen. (jbr/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads