"Hari ini hari berbahagia, Pak SBY dalam satu barisan mendukung Pak Prabowo. Pak SBY adalah panutan kita, sepuluh tahun memimpin negeri ini," kata Amien di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakpus, Jumat (10/8/2018).
Baca juga: Amien Rais: SBY Panutan Kita |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY dan Amien pernah menjadi rival dalam Pemilu 2004. Kala itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Amien Rais berpasangan dengan Siswono Yudhohusodo. Waktu itu ada 6 pasangan calon dan pemenangnya adalah SBY-JK, yang menjabat hingga 2009.
Di tengah masa jabatan SBY-JK, Amien Rais merilis buku 'Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia!' pada 2008. Buku itu diterbitkan dalam rangka 10 tahun reformasi.
"Untuk lengkapnya ada di buku saya berjudul 'Selamatkan Indonesia'. Buku yang berisi data dan angka. Saya ini M Amien Rais tidak boleh memberikan hal atau berita bohong. Karenanya, SBY tidak boleh dipilih lagi," kata Amien dalam tausiah politik di hadapan ratusan kader PAN Jabar di Hotel Savoy Homann Bandung, Jalan Asia-Afrika, Minggu (4/5/2008).
Baca juga: Prabowo dan Amien Rais Tiba di Kediaman SBY |
SBY lalu kembali mencalonkan diri di Pemilu 2009. SBY pecah kongsi dengan JK dan keduanya pun menjadi rival. Ketika itu, Amien bersama PAN mendukung SBY.
"Karena ada tokoh partai yang mendatangi (PAN) untuk mengajak berkoalisi, tokoh ini yang sebenarnya kita lawan pada waktu reformasi lalu," ujar Amien setelah menggelar silaturahmi dengan para pendiri PAN di kediamannya, di Perumahan Taman Gandaria Blok C 1, Gandaria, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2009).
Saat ditanya siapakah tokoh/partai tersebut, Amien enggan berkomentar lebih jauh. Pada Pemilu 2009, yang berlaga di pilpres adalah pasangan SBY-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla-Wiranto.
"Intelijen sudah tahulah, tapi saya tidak mau menyebut nama," ungkapnya.
Dukungan Amien untuk SBY sempat mendapat protes dari puluhan pemuda yang mendatangi Rumah PAN, yang waktu itu terletak di Jl Buncit Raya, Jakarta Selatan, pada 22 April 2009. Mereka mengaku membaca buku Amien Rais, tapi anehnya mereka salah menulis nama sang penulis buku. Mereka menulis nama 'Amin' alih-alih 'Amien'.
Amien sempat kecewa soal dukungannya untuk SBY karena kader PAN, Hatta Rajasa, tak dipilih jadi cawapres. SBY kemudian menyurati Amien sebanyak 3 halaman.
"Sebelum Pak Boediono dipilih, saya mendapat surat tiga halaman dari Pak SBY. Isinya mohon maaf akhirnya memilih calon profesional dan tidak memilih cawapres dari partai," ujar Amien saat membuka Rakornas PAN di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2009).
Pada Oktober 2009, Amien pun memberi penilaian untuk pemerintahan SBY. Meski sempat mengkritik lewat bukunya, rupanya Amien memberi nilai cukup tinggi untuk pemerintahan SBY.
"SBY saya kasih nilai 7,8," kata Amien Rais di KBRI Berlin, Jerman, Jumat malam (23/10/2009).
Tonton juga video: 'Sandiaga Datangi Rumah Prabowo, Amien Rais Hengkang'
(bag/van)











































