"Pada fase puncak ini kita harus perketat pengawasan karena masing-masing penyedia melayani jemaah dengan jumlah tambah besar, sehingga pekerjaan jauh lebih berat lagi," kata pengendali Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sri Ilham Lubis di kantor Daker Mekah, Syisyah, Kamis (9/8/2018).
Hal yang diawasi setidaknya ada dua, kualitas makanan dan ketepatan waktu pengiriman. Makanan yang kualitasnya terjaga namun telat dikirim juga akan mengundang masalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita beri edaran ke jemaah agar makan tepat waktu dan juga ke penyedia katering agar menyajikan makanan yang tidak mudah basi," kata Sri yang sehari-harinya menjabat sebagai direktur layanan luar negeri Kemenag ini.
"Kita minta kepada katering hindari sayuran yang rentan basi misalnya buncis, sekali lagi pada saat peak season ini kita harus ekstra hati-hati," sambung Sri.
Sementara dari segi transportasi, pihaknya mengingatkan jemaah yang baru datang ke Mekah, untuk melakukan umrah wajib bukan bertepatan dengan waktu salat.
"Agar tidak bersamaan dengan jemaah yang sudah tinggal di sini beberapa hari sebelumnya yang hendak salat di Masjidil Haram," terang Sri Ilham.
Begitu pula dengan jemaah yang hendak melaksanakan salat di Masjidil Haram, ia meminta agar datang lebih awal dan pulang agak akhir. "Ya lebih baik berdzikir dulu di Masjidil Haram, seraya menunggu bus agak longgar," pungkasnya. (fjp/jbr)











































