Prabowo Pilih Sandi, PD: Jenderal Kardus Belum Berubah

Prabowo Pilih Sandi, PD: Jenderal Kardus Belum Berubah

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 10 Agu 2018 00:55 WIB
Foto: Deklarasi Prabowo-Sandiaga. (Audrey Santoso/detikcom).
Jakarta - Partai Demokrat (PD) belum bersikap menyusul pendeklarasian Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo Subianto. Wasekjen PD Andi Arief kembali menyindir Prabowo sebagai jenderal kardus.

"Jam 00.00 WIB. Partai Demokrat menyatakan tidak berkoalisi dengan Pak Prabowo dalam Pilpres 2019. Penyebabnya karena Pak Prabowo mengkhianati kehendak dan janjinya di dua hari menjelang 10 Agustus 2018. Jenderal Kardus belum berubah, dia masih seperti yang dulu," cuit Andi di Twitter seperti dikutip detikcom, Jumat (9/8/2018).

Demokrat akan menentukan sikap resmi melalui Majelis Tinggi pagi ini. Setelah keputusan diambil majelis tinggi PD, maka partai berlambang mercy itu akan ikut mendaftar ke KPU. Untuk Pilpres 2019, Demokrat tidak boleh netral alias harus menyatakan dukungan resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Besok pagi 10 Agustus 2018 sebelum pukul 09.00 Majelis Tinggi Partai Demokrat akan bersidang menetapkan kemana Demokrat berkoalisi. Pada pukul 09.00 Pimpinan partai Demokrat akan bergabung dengan partai koalisi lainnya mendaftarkan capres dan cawapres di KPU," ucapnya.

Tonton Video: Koalisi Prabowo-Sandiaga Tanpa Demokrat

[Gambas:Video 20detik]



Demokrat tidak ikut dalam deklarasi Prabowo-Sandiaga bersama Gerindra, PKS, dan PAN. Alasannya karena Demokrat menolak Sandiaga sebagai cawapres Prabowo. PD menginginkan kadernya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi itu.

Kini Demokrat merupakan partai satu-satunya yang belum mengambil sikap resmi untukPilpres 2019. SebabJokoWidodo-Ma'ruf Amin sudah didukung 9 parpol. Sementara pendaftaranPilpres 2019 paling akhir adalah hari ini, Jumat, 10 Agustus 2018. (elz/iy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads