Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Arief Sulistyanto meyambangi Sekolah Polwan di Ciputat, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Agustus 2018. Arief menyampaikan beberapa pesan untuk para siswa bintara.
"Profesi menjadi polisi wanita adalah pilihan hidup mereka sendiri. Saya katakan agar mereka menguatkan tekad untuk bisa mengikuti seluruh proses pendidikan dan latihan dengan semangat dan sungguh-sungguh," kata Arief kepada detikcom, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arief lalu mengingatkan kepada calon polwan untuk menumbuhkan rasa persatuan di atas perbedaan suku, agama dan budaya mereka yang berbeda.
"Para siswa berasal dari seluruh Polda terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan budaya yang berbeda. Saya katakan kehadiran para siswa menjadi anggota Polri saat ini akan menjadi perekat dan acuan dalam menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI," ijar Arief.
Arief menekankan para siswi Bintara datang dari latar belakang ekonomi keluarga yang berbeda. Arief mengingatkan kepada para peserta didik untuk bersyukur dengan apapun kondisi keluarga dan meminta mereka tetap semangat menyongsong cita-cita sebagai abdi negara.
"Para siswa berasal dari keluarga yang profesi orang tuanya juga bermacam-macam. Ada yang berprofesi sebagai pedagang sayur di pasar, pedagang buah, satpam, sopir dan ada juga yang berprofesi sebagai PNS, guru, TNI- Polri," jelas Arief.
"Saya katakan apapun profesi orang tua kalian, beliaulah yang telah menjadikan kalian berada di Sekolah Pollwan. Kesempatan ini berkat didikan dan doa restu orang tua jadi jadikan harapan mereka sebagai doa dan semangat. Saya sampaikan harapan agar mereka menjadi siswa yang semangat dan jadilah kelak polisi wanita yang mumpuni," sambung Arief.
Terakhir, Arief menuturkan kepada para siswi Bintara soal dirinya yang tak peduli dengan latar belakang keluarga siswi. Arief menegaskan Polri meloloskan mereka saat proses rekruitmen semata-mata karena kerja keras masing-masing peserta didik.
"Saya tegaskan bahwa saya tidak melihat siapa dan apa profesi orang tua mereka selama proses seleksi. Kami hanya memilih mereka berdasarkan kualitas kemampuan," tandas Arief.
Tonton juga video: 'Ada 2 Perempuan Lolos Seleksi Calon Hakim Agung'












































