Muasasah Asia Tenggara merupakab lembaga nonstruktural di pemerintahan Kerajaan Arab Saudi yang ditunjuk melayani jamaah haji dari kawasan tersebut. Jemaah haji dari Indonesia dilayani oleh muasasah ini.
"Mereka langsung diurus Muasasah Asia Tenggara," kata Kepala Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsyad Hidayat di Bandara Jeddah, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arsyad mengatakan, dua jemaah tersebut ditempatkan di maktab nonkuota di Mekah. Mereka rencananya dipondokkan di salah satu hotel yang berjarak empat kilometer dari Masjidil Haram dan akan tinggal di Mekah selama dua bulan.
Dua jemaah itu, Jumailiyah (60) dan Mariana (78) tiba dengan maskapai Saudi Arabia Airlines pada Rabu pagi. Selepas turun dari pesawat itu, ia dan Mariana (78) ditemukan petugas Daker Bandara PPIH Arab Saudi tengah berjalan linglung kebingungan.
Dalam keterangan visa yang dibawa Jumailiyah, mereka datang ke Tanah Suci dengan status sebagai 'tamu kerajaan'. Dalam visa itu juga tercantum biaya senilai 6.600 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 26 juta.
Arsyad menekankan, PPIH Arab Saudi hanya bertanggung jawab atas jamaah dalam kuota yang disepakati Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah RI. Jika ada persoalan yang nantinya menimpa jamaah furodah, hal tersebut akan diurusi KJRI Jeddah.
Tonton juga video: 'Jemaah Haji yang Dirawat akan Dievakuasi Jelang Wukuf'
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini