Penjelasan BNPB Soal Ada Perbedaan Data Korban Gempa Lombok 7 SR

Penjelasan BNPB Soal Ada Perbedaan Data Korban Gempa Lombok 7 SR

Ibnu Hariyanto - detikNews
Rabu, 08 Agu 2018 21:46 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho/Foto: Samsudhuha Wildansyah-detikcom
Jakarta - Ada perbedaan data mengenai jumlah korban bencana gempa lombok berkekuatan 7 Skala Ricther (SR) yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemprov NTB. BNPB menilai perbedaan data korban sesuatu yang biasa ketika bencana besar terjadi.

"Kejadian perbedaan data korban selama masa tanggap darurat adalah hal yang biasa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan, Rabu (8/8/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sutopo menerangkan hal seperti itu juga pernah terjadi saat gempa bumi di Sumatera Barat tahun 2009, erupsi Gunung Merapi tahun 2010, tsunami Mentawai tahun 2010 dan sejumlah bencana besar lainnya. Menurut Sutopo perbedaan itu terjadi karena setiap institusi memiliki dan mengumpulkan data-data sendiri.

"Kebutuhan kecepatan melaporkan kondisi penanganan bencana saat krisis diperlukan sehingga menggunakan data sendiri. Akhirnya yang terjadi antara satu institusi memiliki data sendiri-sendiri dan berbeda sehingga membingungkan masyarakat," jelasnya.

Untuk itu. Sutopo mengatakan perlu adanya koordinasi yang intensif antar institusi. Koordinasi itu bisa disepakati di satu tempat seperti posko utama tanggap darurat.

"Untuk itu perlu koordinasi bersama menyamakan data korban bencana. Hal ini dapat disepakati di Posko Utama Tanggap Darurat Bencana," ucapnya.



Sebelumnya ketahui, BNPB merilis data korban tewas akibat gempa Lombok berjumlah 131 orang, sedangkan Pemprov NTB korban tewas 381 orang. Lombok Utara menjadi daerah terparah terdampak gempa. Sutopo juga menyebut jumlah-jumlah korban itu.

"Data korban meninggal dunia menurut BNPB dan BPBD NTB sebanyak 131 orang untuk wilayah NTB dan Bali hingga Rabu (8/8/2018) siang. Namun data laporan TNI sebanyak 381 orang meninggal dunia. Sementara itu pernyataan Gubernur NTB kepada media jumlah korban meninggal dunia di NTB 226 orang. Basarnas juga 226 orang. Sedangkan data menurut Bupati Lombok Utara korban meninggal dunia di Lombok Utara 347 jiwa berdasarkan pertemuan camat se Lombok Utara," tutur Sutopo.

Jumlah korban tewas terbaru ini disampaikan disampaikan oleh Gubernur Terpilih NTB Zulkieflimansyah kepada detikcom, Rabu (8/8/2018). Data ini dihimpun oleh Pemprov NTB yang diperbaharui pada Rabu pukul 15.00 Wita.

Lombok Utara menjadi kawasan terdampak gempa paling parah. Zulkieflimansyah mendapatkan informasi dari para camat se-Kabupaten Lombok Utara, total korban tewas dari Lombok Utara ada 347 orang hingga saat ini, terdiri dari 54 orang tewas di Kecamatan Gangga, 171 orang tewas di Kecamatan Kayangan, 11 orang tewas di Kecamatan Bayang, 54 orang tewas di Kecamatan Tanjung, dan 57 orang tewas di Kecamatan Pemenang.

(ibh/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads