Korban Gempa Lombok Utara Banyak yang Belum Dapat Bantuan

Korban Gempa Lombok Utara Banyak yang Belum Dapat Bantuan

Harianto Nukman - detikNews
Rabu, 08 Agu 2018 19:19 WIB
Tenda pengungsian yang didirikan sebagai tempat berteduh sementara (Hari/detikcom)
Lombok Utara - Peristiwa gempa bumi yang mengguncang Lombok hampir meratakan seluruh bangunan yang ada di Lombok Utara. Seluruh warganya pun mengungsi untuk mencari perlindungan. Namun ada sebagian juga mengaku belum tersentuh bantuan.

Gempa bumi dahsyat yang terjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 19.23 Wita berkekuatan 7,0 skala Richter itu bukan hanya menimbulkan kerugian fisik, tapi juga menelan korban jiwa.

Masih teringat kuat di benak Yardi (40), Kepala Dusun Kakong, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, atas peristiwa gempa yang melanda warga kampungnya. Pasalnya, dari 125 keluarga yang mendiami Dusun Kakong, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, seluruh properti dan tempat tinggal warga rata dengan tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Ndak ada yang utuh, semuanya hancur berantakan. Kalaupun ada, paling hanya satu-dua rumah, itu pun tak layak dihuni, dinding temboknya jebol," tutur Yardi kepada detikcom.

Ditemui pada Rabu (8/8) di tenda pengungsian yang berjarak sekitar 200 meter dari area permukiman warga Dusun Kakong, mata Yardi berkaca-kaca saat bercerita kepada detikcom tentang bencana yang menimpa diri dan warganya yang berjumlah 450 jiwa orang itu.

Satu warga yang juga memiliki hubungan keluarga dengan Yardi tewas tertimpa reruntuhan. Sedangkan 15 orang lainnya mengalami luka-luka serius dan ringan. Saat malam peristiwa terjadinya gempa, warga Dusun Kakong masih melakukan aktivitas memilah hasil panen bijih kopi dan kakao yang sedari sore dijemur di halaman rumah mereka.

Korban Gempa Lombok Utara Banyak yang Belum Dapat BantuanBangunan roboh akibat gempa di Lombok. (Hari/detikcom)

Sebagian warga lain tengah sibuk menjadi buruh untuk menyortir bijih cengkih dari salah seorang pengusaha tengkulak hasil tani dan kebun di Dusun Kakong.

"Syukur alhamdulillah saat gempa kemarin waktu Minggu malam itu (5/8) semua warga sibuk nguli, nampi hasil cengkih. Saat gempa, syukurnya, bukan jam tidur, belum terlalu malam. Banyak warga masih berada di luar rumah, makanya syukurnya ndak banyak korban orang," tuturnya.

Yardi juga mengungkapkan, tak banyak warganya yang kini berani berada di dalam rumah sejak gempa mengguncang karena merasa masih trauma akibat gempa yang melanda Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara.



Selain itu, Yardi mengaku sejak gempa pada Minggu (5/8) itu, warganya belum tersentuh bantuan makanan, tenda, dan pengobatan.

"Sejak gempa hari Minggu kemarin itu, warga saya belum mendapat bantuan sama sekali. Akses listrik belum nyala sampai sekarang. Kami juga bingung mau mencari bantuan ke mana karena akses jalan yang di jembatan bawah itu tertimbun tanah longsoran," ungkapnya.



Untuk membuka akses, Rabu pagi (8/8) Yardi bersama warganya berinisiatif bergotong-royong menyingkirkan timbunan tanah di jembatan penghubung dusun yang separuh sisinya oleng karena mengalami longsoran akibat gempa.

Saat ditemui detikcom, Yardi menitip pesan agar menyampaikan tentang keadaan warganya yang masih berharap mendapatkan bantuan.




Tonton juga 'Miris! Warga Lombok Tidur Beralaskan Tikar dan Beratapkan Langit':

[Gambas:Video 20detik]



Korban Gempa Lombok Utara Banyak yang Belum Dapat Bantuan
(rvk/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads